Tampilkan postingan dengan label Organisasi LDII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Organisasi LDII. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Januari 2022

Sikap Kritis Rakyat Indonesia yang Mengedukasi Masih Kurang?

 Jakarta (5/1). Media sosial sebagai ruang publik, kini berfungsi pula sebagai pusat informasi, edukasi, hiburan, hingga kontrol sosial. Peran media massa bahkan diimbangi oleh media sosial, bahkan sampai mengubah cara wartawan mencari informasi yang kemudian diolah menjadi berita.

“Persoalannya, media sosial sebagai ruang publik malah ramai dengan hal-hal yang tidak mendidik. Ini seperti memindahkan sinetron ke media sosial dan kita nikmati setiap hari dari ponsel kita,” ujar Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi.


Rulli mengungkapkan fenomena media massa yang terus jadi pengamatan para pakar komunikasi, beralih ke media sosial. Ia mencontohkan, bila dulu terdapat kajian televisi dan koran menjadi guru atau acuan, kini media sosial mengambil alih posisi tersebut. Ironinya, sambung Rulli, isi media sosial makin sulit dipertanggungjawabkan. Sebagai ruang publik, media sosial banyak sampahnya ketimbang mengedukasi.

“Media massa dengan segala bias atau ketidaknetralannya, masih menggunakan metode verifikasi, cek ricek dan liputan dua sisi. Sementara media sosial, semua boleh bicara seolah-olah semuanya pakar. Bisa saja anak SMP habis baca sesuatu di medsos, mendebat seorang profesor,” pungkasnya.

Persoalan utama, sebagai ruang publik, media sosial sangat demokratis sekaligus sangat liberal. Sementara pada sisi lain, kontrol dari pemerintah berupa Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), “Di lain sisi ada pembatasan kebebasan berekspresi yang menurunkan kualitas demokrasi, namun di sisi lain bila tidak dikontrol akan membahayakan keutuhan bangsa,” pungkas Rulli.

Bagaimana solusinya? Rulli menyatakan tidak harus meniru Barat dalam membangun ruang publik yang kontributif. Menurutnya kebebasan berekspresi di Amerika Serikat dan Eropa kini diuji dengan ketidakpuasan, “Problem ketidakterwakilan pemilih oleh wakil rakyat di negara-negara maju, menyebabkan gerakan 99 persen di Amerika dan Prancis, akibatnya kerusuhan menjadi-jadi,” paparnya.

Kerusuhan di jalanan New York dan Paris, dikendalikan melalui media sosial di mana hujatan-hujatan dalam bungkus kebebasan berbicara dan berekspresi membuat kekerasan terjadi, “Pada titik ekstrem, Facebook terbukti dijadikan alat koordinasi dalam perang sipil di Suriah dan kudeta di Mesir,” tegas Rulli.

Menurut, Rulli kesadaran seluruh rakyat Indonesia dalam mengisi media sosial mereka dengan sikap kritis yang mengedukasi menjadi sangat penting, “Jangan memaknai kritik tersebut sebagai kubu-kubuan, bermusuhan, berseberangan, dan oposan. Mereka yang netral dan kritis bila terus menerus dirundung atau di-bully, akhirnya bakal diam. Bila mereka diam, siapa yang rugi?,” tutur Rulli.

Pemerintah, menurut Rulli memerlukan masukan dari masyarakat, tentunya yang objektif dan tidak selalu menyalahkan. Dengan demikian, pemerintah mendapat masukan yang jernih agar pembangunan untuk mewujudkan keadilan sosial tercapai, “Kita selalu mempertanyakan bisakah demokrasi menyejahterakan dan adil kepada masyarakat? Hal itu bisa terjadi bila ruang publik kita jernih oleh masukan-masukan yang kontributif, bukan hujatan-hujatan,” tegasnya.

Menurut Rulli, LDII terus mendorong seluruh elemen masyarakat memanfaatkan ruang publik bernama media sosial dengan bijak. Bila saat ini, media massa mencari informasi dan sensasi dari media sosial, pemerintah pun sebenarnya butuh masukan dari media sosial. Untuk itu LDII mengajak seluruh masyarakat Indonesia, memanfaatkan media sosial sebagai pusat informasi yang mendidik.

“Sekali lagi media sosial jangan diisi dengan sampah, kalau sampah yang masuk, sampah pula yang keluar. Bila dulu kala media massa adalah cermin budaya masyarakatnya, kini media sosial jadi representasi masyarakat. Maka jagalah media sosial, jangan sampai statusmu di medsos jadi harimaumu,” pungkas Rulli.

Sabtu, 06 November 2021

LDII Solo Rangkul Pemuda Menjadi Enterpreneur

 SOLO, newsreal.id- Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surakarta berkomitmen untuk menggandeng Forkompimda, elemen masyarakat hingga stakeholder lainnya.

Komitmen tersebut tercetus dalam rapat kerja daerah (Rakerda) DPD LDII Kota Surakarta di Hotel Dana, Minggu (14/2/2021).

Sikap terbuka LDII tersebut tujuannya memberikan kontribusi untuk memajukan Kota Solo. Melalui kepengurusan baru, LDII Kota Solo akan bersinergi dengan Pemkot Surakarta dan organisasi masyarakat, serta organisasi keagamaan lain.

Menurutnya, melalui kepengurusannya, LDII bertekad untuk memberikan kontribusi lebih baik lagi demi kemajuan Kota Solo baik dari sisi SDM, pembangunan, kemanusiaan dan lainnya. Salah satu terobosan LDII kali ini yaitu lebih terbuka dengan masyarakat.

“Karena selama ini kan stigma masyarakat menganggap LDII adalah eksklusif dan tertutup. Maka kami ingin menghapus stigma tersebut. Kami ingin lebih terbuka dan berkolaborasi dengan instansi serta ormas lain. Langkah konkritnya, dalam waktu dekat kami akan bersilaturahmi dengan NU, Muhammadiyah, MTA, PMS dan Pemkot,” tegasya di sela Rakerda DPD LDII Kota Surakarta, di Hotel Dana.

Selain lebih terbuka, lanjut Zain, di bawah kepengurusannya, LDII juga akan merangkul organisasi kepemudaan untuk menumbuhkan semangat enterpreneur pada jiwa warga LDII.

“Kita siap bersinergi dengan Wali Kota Solo terpilih, Mas Gibran Rakabuming Raka untuk membakar semangat anak muda termasuk pemuda LDII. Karena pemuda LDII kebanyakan pengusaha juga,” tandas Ketua DPD LDII Kota Surakarta Periode 2020-2025 tersebut.

Di sisi lain, DPD LDII Solo mengokohkan diri untuk selalu mendukung pemerintah sah. Melalui instruksi dari DPP LDII Pusat, hal itu dijadikan cambuk untuk menjadikan Kota Solo lebih baik lagi.


“Sekarang ini adalah era anak muda. Dari kepengurusan DPD juga banyak pemuda. Ini menjadi terobosan kami, dengan harapan LDII menjadi organisasi masyarakat lebih baik lagi,” terang Zain yang juga sebagai pengusaha tersebut.

Jumat, 24 September 2021

Percepat Herd Immunity, LDII Sulsel Kerjasama Vaksinasi dengan Kodam XIV/Hasanuddin

 MAKASSAR – Organisasi kemasyarakatan (ormas) bergerak membantu pemerintah melaksanakan program vaksinasi massal. Dengan masifnya vaksinasi di tengah masyarakat, maka kekebalan komunal (herd immunity) dapat segera terwujud. Harapan untuk memutus mata rantai penularan covid-19 dapat diwujudkan.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Kodam XIV/Hasanuddin dan Pondok Pesantren Roudhotul Jannah melaksanakan kegiatan vaksinasi massal tahap kedua di Pondok Pesantren Roudhotul Jannah, Jalan Berua Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/9/2021). 

Ketua LDII Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP mengatakan, vaksinasi massal ini adalah wujud kesalehan sosial yang LDII lakukan. "Alhamdulilah kita masuk vaksinasi kedua, setelah kita laksanakan vaksinasi tahap pertama. Kerjasama LDII dengan Kodam XIV/Hasanuddin telah terjalin sejak 2015. Salah satu program LDII adalah kesalehan sosial. Sinergi ini terbina dengan baik sehingga banyak kerjasama yang kita lakukan," ujar Abri yang juga dosen ilmu pertanian ini. 


Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP. Turut mendampingi jajaran Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos, Drs Renreng Tjolli MAg, dan Muchtar Mannan SH. Tampak hadir Pembina Pondok Pesantren Roudhotul Jannah KH Suwarto SE MM dan Ketua panitia vaksinasi Hatta Tohuri.

Menurut Abri, vaksinasi akan mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity). "Kekebalan kelompok kita harus pelihara agar masyarakat kita bisa terbebas dari Covid-19. Harapan kita kesehatan bisa terbina kembali. Harapannya, negara kita menjadi negara yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur," katanya. 

Bila kesehatan masyarakat bisa pulih, maka ekonomi bangkit. Pemulihan ekonomi terbina karena kestabilan kesehatan. "Sehingga produktivitas masyarakat bisa kembali muncul. Masyarakat bisa sejahtera," ungkap Abri. 

Beberapa kerjasama LDII Sulawesi Selatan dan Kodam XIV/Hasanuddin antara lain bela negara, pertandingan sepak bola, dan penghijauan (go green). "Terkait masalah covid 19, kita bersinergi melakukan vaksinasi covid-19 tahap kedua," ujar Abri. 

Selain vaksin Sinovac, panitia juga menyediakan vaksin Astra Zaneca untuk tahap 1. Adapun jenis vaksin tahap 2 yang tersedia yakni Vaksin Sinovac. Sebagai ormas islam, LDII melaksanakan implementasi kesalehan sosial membantu pemerintah memutus mata rantai penularan covid-19.  

Kodam XIV/Hasanuddin mendukung penuh kegiatan ini. Terbukti tenaga kesehatan (nakes) yang tergabung dalam tim vaksinasi mobile Kodam XIV/Hasanuddin turun ke lapangan. Mereka diantara berasal dari tenaga kesehatan Rumah Sakit (RS) Pelamonia Makassar. Satu buah ambulans beserta peralatan medis disiapkan di lokasi kegiatan. Pelaksanaan vaksinasi rencananya digelar pukul 07.00 hingga 17.00 wita. 

Dari pantauan di lapangan, tim kesehatan Kodam XIV/Hasanuddin terbagi menjadi tiga lokasi berbeda. Ada anggota TNI yang bertugas di bagian pendaftaran yang bertempat di halaman Masjid Roudhotul Jannah. Adapula yang memasukkan data diri ke sistem online yang bertempat di ruang makan Pondok Pesantren Roudhotul Jannah. Disamping itu, ada petugas yang menangani penyuntikan vaksin. Semuanya bekerjasama secara rapi dan terstruktur. Vaksinasi dilaksanakan di ruang terbuka di area Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Kota Makassar. Vaksinasi melibatkan masyarakat umum dan santriwan-santriwati pondok. 

Vaksin kedua Coronavac direncanakan pada 21 Oktober 2021. Jumlah vaksin Sinovac yang disediakan oleh panitia sebanyak 1.500 dosis. Selain itu, panitia sediakan 140 dosis Vaksin Astra Zeneca. Rencananya, vaksinasi tahap kedua bagi warga yang disuntik Vaksin Astra Zeneca pada 23 Desember 2021. 

Mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan, herd immunity ialah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu, sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

Senin, 02 Agustus 2021

BIN: Meskipun Sudah Vaksin Harus Tetap Jaga Prokes

 BIN: Meskipun Sudah Vaksin Harus Tetap Jaga Prokes

Karawang (2/8). Ponpes Sumber Barokah menjadi lokasi vaksinasi massal 1.000 santri yang diadakan Badan Intelijen Negara (BIN) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Pemerintah menargetkan 70 persen herd imunity, terutama para pelajar dan santri agar kegiatan tatap muka bisa berjalan.

Dalam vaksinasi massal itu, hadir dari Stafsus KaBIN Pusat Mayjen Purn TNI Suyanto, Direktur BIN Pusat Brigjen TNI Irwan, dan Kepala BIN Daerah Jabar Brigjen TNI Dedi Agus yang meninjau lokasi. Turut mendampingi Kabid P2M Dinkes Kabupaten Karawang dr. Yayuk Sri Rahayu, Ketua Ponpes Sumber Barokah Karawang Ir. Kh. Mustaghfirin, Ketua DPP H. LDII Rully Kuswahyudi, dan Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat (Jabar) drg. H. Dicky Harun.


Sebelum meninjau beberapa titik lokasi vaksin, Mayjen Purn TNI Suyanto turut menyapa para santri. Terdapat sekitar 1.000 santri yang ditargetkan mendapat vaksinasi. Mereka yang hendak memperoleh vaksinasi dites antigen.

“Meski sudah divaksin, adik-adik tetap jaga protokol Kesehatan. Jangan lengah dan terapkan 3M: pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sehingga adik-adik bisa menjaga diri dari penularan Covid-19 bersama-sama. Syukur 600 lebih yang sudah swab antigen hasilnya negatif,” ujarnya.

BIN melalui perintah Presiden Jokowi melaksanakan kegiatan vaksinasi masal di seluruh Indonesia. Salah satunya di SMP, SMA, maupun pesantren dengan peserta berusia 12-17 tahun.  Menurut Mayjen Purn TNI Suyanto, BIN telah berkoordinasi dengan pengurus LDII setempat, Satgas Covid-19 dan Dinkes Kabupaten Karawang. Pemilihan pesantren dilakukan karena di tempat lain juga sudah dilakukan oleh TNI dan Polri. 

“Tempat ini cocok untuk melakukan vaksinasi. Dengan diadakan di pesantren, harapannya program pendidikan bisa dilakukan dengan  tatap muka bersama sekolah. Selama ini kita melakukan pembelajaran dengan cara daring,” ujarnya. 

Ketua DPP LDII Rully Kuswahyudi yang ikut meninjau juga menjelaskan, sejak bulan Maret 2021 lalu, DPP LDII sudah mendapatkan amanat dari Presiden saat beraudiensi di Istana Bogor. Presiden meminta LDII untuk membantu percepatan kegiatan vaksinasi di daerah-daerah.

“DPP LDII memberikan instruksi ke pengurus DPW dan DPD untuk berkoordinasi dengan Dinkes, Kodam, dan Polda untuk melakukan vaksinisasi di wilayah masing-masing. Secara simbolis pada 14 Juni kami sudah mulai melakukan vaksinasi, dengan kisaran peserta vaksin 1.000 peserta per hari. Saat ini sedang berlangsung vaksin dosis kedua,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jabar drg. H. Dicky Harun turut mengucapkan terimakasih kepada BIN yang telah membantu vaksinasi di Ponpes Sumber Barokah Karawang binaan LDII. DPW LDII Jabar juga menginfokan, akan melaksanakan vaksinasi massal pada 8-15 Agustus 2021 dengan target 1.500 peserta. 

“Jika tidak mampu, bisa datang ke sentral vaksin terdekat. Harapannya, kita warga LDII bisa tervaksin dan ikut menjadi pahlawan kemanusiaan, ikut memutus mata rantai Covid -19, dan berharap bangsa kita menjadi sehat dan menjadi bangsa yang maju,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah tempat pelaksanaan vaksinasi massal, Ketua Ponpes Sumber Barokah Karawang Ir. KH. Mustaghfirin juga turut mengapresiasi BIN, yang mempercayakan lokasi vasinasi di pesantren yang ia asuh. Menururnya, sejak pandemi melanda, hampir satu tahun kegiatan belajar mengajar diadakan secara daring. 

Sebelumnya, Ponpes Sumber Barokah Karawang sudah  bekerja sama dengan Dinkes Karawang melakukan vaksinasi untuk  para guru dan lansia Keluarga Besar Ponpes Sumber Barokah. “Hari ini alhamdulillah melalui kerja sama dan bantuan BIN, dilaksanakan vaksinasi untuk 1.000 santri,”ujarnya. 

Di tempat yang sama, dr. Yayuk Sri Rahayu juga menegaskan, meskipun sudah melakukan vaksinasi, tetap harus melakukan protokol Kesehatan. Vaksin tidak menjamin kebal terhadap infkesi Covid-19, namun efektif mengurangi dampak buruknya. Ia juga menyampaikan, vaksin Sinovac aman bagi santri berusia 12 tahun ke atas aman.  “Jangan Khawatir untuk vaksin karena vaksin aman, vaksin sehat,” ujarnya. 

Harapannya setelah vaksinasi, kegiatan belajar mengajar di Ponpes Sumber Barokah Karawang bisa berjalan dengan kondusif dengan protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru.

Jumat, 16 Juli 2021

Puskesmas Cipayung Jakarta Timur Vaksinasi Lebih dari 15.000 Warga, Dukung Target Herd Immunity

Puskesmas Cipayung Jakarta Timur Vaksinasi Lebih dari 15.000 Warga, Dukung Target Herd Immunity

Jakarta (14/7). Puskesmas Cipayung berkolaborasi dengan DPP LDII dan Ponpes Minhajurrosyiddin, berhasil memvaksin lebih dari 15.000 orang sejak 14 Juni 2021 lalu. Pencapaian ini turut menyumbang keberhasilan Pemda DKI Jakarta, yang menarget per 11 Juli, sebesar 5,44 juta warga atau 61,7 persen dari target yang  divaksin. 

Apresiasi terhadap Puskesmas Cipayung datang dari Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Ia turut menyampaikan perkembangan pelaksanaan vaksinasi di Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidin itu. 

“Vaksinasi ini dimulai tanggal 14 Juni 2021, dengan peserta para santri dan warga di sekitar pesantren. Setelah kami berkoordinasi dengan pimpinan Kecamatan Cipayung, tempatnya memungkinkan untuk dilakukan secara berkelanjutan. Selama masih dibutuhkan kami siap membantu,” ujar Chriswanto.

Sebagai tuan rumah, Ketua Ponpes Minhajurrosyiddin Pondok Gede KH. Muhammad Asy’ari Akbar bersyukur bila dapat berpartisipasi dalam menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah. Menurutnya, kesuksesan penyelenggaran vaksinasi bagi warga usia 12 tahun ke atas, merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Untuk itu, menurutnya, vaksinasi massal harus disukseskan. 

“Selain membangun karakter generasi penerus sebagai pribadi yang alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri, sekaligus mencetak juru dakwah, pondok pesantren kami memiliki tugas pemberdayaan masyarakat,” kata KH Muhammad Asy’ari Akbar yang juga alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Vaksinasi massal telah diikuti para santri, guru-guru pondok beserta keluarga dan warga Cipayung. Berdasarkan data yang dihimpun Kepala Puskesmas Cipayung drg. Rini Muharni, vaksinasi di Padepokan Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidin sudah terdaftar sekitar 18.000 peserta, dan yang sudah divaksin lebih dari 15.000 orang, “Rata-rata per hari 800 hingga 1.000 peserta yang divaksinasi,” kata drg. Rini Muharni.   

Dengan adanya penambahan target 2 juta vaksinasi setiap hari dari Presiden Joko Widodo, Puskesmas Cipayung menurunkan tenaga Kesehatan sebanyak 50 orang setiap hari. Antusiasme masyarakat sekitar, warga pondok, dan warga LDII di Jabodetabek yang mau divaksin membuat Rini Muharni mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Minhaajurrosyidin.  

“Antusiasme warga cukup tinggi dengan 1.000 kartu antrian selalu habis tiap paginya. Kami berharap vaksinasi ini terlaksana sampai selesai hingga tahap kedua agar masyarakat mendapatkan perlindungan yang maksimal. Kalau bisa, kami mengadakan kembali di sini karena tanggal 22 Juli nanti sudah mulai vaksinasi tahap kedua,” ujarnya.

Selain antusiasme warga, drg. Rini Muharni juga mengapresiasi Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidin yang menjadi lokasi vaksinasi. Menurutnya tempatnya sangat representatif. Padepokan ini memiliki sirkulasi udara yang baik dan tempat parkir yang luas, sehingga bisa mencapai target lebih dari 1.000 per hari untuk menangani pasien. 

Apresiasi juga datang dari Koordinator Tenaga kesahatan Puskesmas Cipayung dr. Ario. Menurutnya,  sudah hampir sebulan tenaga kesehatan Puskemas Cipayung, banyak diperbantukan oleh pimpinan, guru dan santri pondok serta relawan LDII. Menurutnya, logistik dan juga keamanan bisa dibantu dan difasilitasi oleh Ponpes Minhaajurrosyidin, “Saya harapkan kerja sama tidak hanya berhenti pada vaksinasi ini, tapi kami bisa berkolaborasi di semua bidang kesehatan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.

“Kedepannya kami bisa menjalin berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Misalkan mengadakan penyuluhan kesehatan secara massal. Tempat ini sangat sangat memadai untuk  pelaksanakan kegiatan lomba mengenai kesehatan,” ujarnya.

Dengan vaksinasi yang dilaksanakan berkelanjutan, Puskemas Cipayung berharap terbentuk herd immunity, atau kekebalan komunitas di wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Minggu, 31 Desember 2017

LDII HINDARI KRISIS MORAL DENGAN GELAR MUNAJAT DI MALAM TAHUN BARU

LDII HINDARI KRISIS MORAL DENGAN GELAR MUNAJAT DI MALAM TAHUN BARU

Jakarta, 31 Desember 2017Di penghujung tahun ini, kegiatan warga LDII di 34-propinsi akan difokuskan di masjid dengan pengajian bersama dan memanfaatkan momen pergantian tahun dengan berdoa atau bermunajat daripada melakukan kegiatan yang di luar yang lebih banyak mudhorotnya.

Ir. H. Chiswanto Santoso M.Sc, Ketua DPP LDII yang membidangi Pendidikan Agama dan Dakwah mengatakan: “Kami memilih kegiatan yang lebih bermanfaat dengan melakukan kegiatan pengajian di mesjid dimana kita bisa saling menguatkan diri dari sisi ibadah, bersilahturahmi dan berdoa bersama serta menanamkan sifat mujhid muzhid daripada merayakan tahun baru diluar yang cenderung pemborosan, menambah kemacetan dan tidak membangun karakter Islami”


Pengajian pada tahun baru dijadikan LDII sebagai tradisi untuk mengarahkan seluruh warganya pada sikap perilaku positif dengan melantunkan, memaknai Al Qur’an dan Al-Hadist serta contoh-contoh pengamalannya, nasehat-nasehat agama oleh ustadz-ustadz yang disebar ke seluruh pelosok negeri serta kegiatan pelatihan ketrampilan oleh para pakar yang dimilikinya dan berbagi pengetahuan umum lainnya.

Dr. H. Iskandar Siregar, M.Si. Ketua DPP LDII yang membidangi Kepemudaan mengatakan: Moment malam tahun baru adalah kesempatan seluruh warga LDII untuk bonding yaitu berkumpul mempererat hubungan dengan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, dengan sesama  warga internal maupun dengan lingkungan mesjid. Justru inilah saat pembangunan karakter bisa divisualisasikan disaat krisis moral sedang berlangsung di negeri ini

LDII sangat peduli dengan perkembangan perilaku sosial yang amat memprihatinkan. Lunturnya nilai, keyakinan dan pola piker berakibat pada hal-hal yang tidak menguntungkan bangsa bahkan merusak akhlaq harus dicarikan jalan keluar dengan kegiatan positif. 

“Kita tidak boleh melakukan pembiaran perilaku jahiliyyah yang mengarah pada maksiat. Tantangan berat bagi generasi ke depan adalah melawan  pengaruh lingkungan sosial yang melaju cepat. Karena itu pembekalan agama dan pembinaan akhlaq sebagai pondasi perilaku harus dilakukan secara terus menerus sehingga terbentuklah generasi yang faqih agama, akhalqul kharimah serta mandiri, kreatif dan inovatif bisa terwujud”, tekan Chriswanto

Chriswanto menambahkan bahwa kegiatan ini untuk memaintain kegiatan-kegiatan positif yang sudah dilaksanakan setahun penuh agar tidak rusak oleh kegiatan akhir tahun yang melanggar norma agama dan sosial, dan juga sebagai wujud konsistensi LDII dalam membina generasi muda.

Kegiatan pengajian serentak di tahun baru disambut gembira seluruh warga, baik yang tinggal di kota masing-masing atau yang sedang bertamu di kota lain sebagai forum pembinaan rohani dan kesempatan bertatap muka dengan warga yang berprestasi yang siap berbagi.

Minggu, 07 Februari 2016

DPP LDII Sowan ke Istana Kepresidenan Merdeka Jakarta bertemu Jokowi



Setelah mengundang Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengundang pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada hari Jum'at tanggal 5 Februari 2016. Pertemuan tersebut bertempat di Istana Kepresidenan Merdeka, Jakarta.
Ketua DPP LDII, Prof. Dr. KH.Abdullah Syam M.Sc yang juga anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan bahwa pertemuan LDII dengan Presiden tersebut juga membahas upaya penanganan Radikalisme dan Terorisme di Indonesia.
Prof. Dr. KH.Abdullah Syam M.Sc memberikan penjelasan bahwa LDII sangat menolak paham radikalisme, aksi terorisme, dan penyalahgunaan narkoba. "Kami menolak hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila. Radikalisme merupakan kontra Islam yang damai dan rahmatan lil alamin, sekaligus bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Abdullah Sam.
Ketua DPP LDII Dr. KH.Abdullah Syam M.Sc juga mengatakan, dalam pertemuan tersebut  melaporkan berbagai kegiatan, baik keagamaan maupun sosial yang selama ini dilakukan di berbagai daerah. ‎
"Bagaimana membangun insan yang secara pribadi memiliki kejujuran, sifat amanah, kerja keras dengan pola hidup hemat, sederhana, memiliki akhlaqul karimah, memiliki ilmu, keterampilan. Kemudian secara sosial dia bisa membangun teamwork yang rukun, kompak," kata Abdulloh Syam.
"Kita beserta MUI dan ormas lainnya sudah menyatakan penolakan itu. Kemudian di ponpes-ponpes yang dikelola LDII juga sudah dipasang dipampang menolak ISIS, ajaran radikalisme terorisme, kemudian narkoba, karena sangat bertentangan dengan Pancasila dan ajaran islam yang rahmatan lil alamin," Abdullah Syam menandaskan.‎
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan bahwa LDII memiliki maksud baik saat bertemu Presiden. Ia menilai, segala kontroversi mengenai LDII saat ini sudah tidak terjadi.
"Dulu mungkin (kontroversial), tapi sekarang sudah sangat baik. Mereka sangat tidak sependapat dengan radikalisme," ucap Lukman.
"‎Baru saja selesai dengan LDII, audiensi biasa, dia menyampaikan ada program 5 pilar revolusi mental, bisa dijabarkan untuk bagaimana membangun nilai-nilai revolusi mental itu di kalangan birokrasi, keluarga, masyarakat luas," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut, Jumat (5/2/2016)

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penanganan aksi terorisme dan penyebaran paham radikalisme perlu melibatkan semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, Luhut menilai tidak ada yang salah Presiden berdialog dengan LDII untuk keperluan tersebut.

DPD Kota Kediri Kunjungi DPW LDII Provinsi Jawa Timur

 Penyerahan Buku Laporan

Pada tanggal 23 - 24 Januari 2016, Pengurus DPD LDII Kota Kediri beserta Ketua PC LDII dan PAC LDII Se-Kota Kediri sebanyak 18 orang mengadakan kunjungan ke Kantor DPW LDII Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Gayungan Kota Surabaya.
Dalam acara tersebut mempunyai tujuan untuk mempererat tali silaturrohim antara DPD LDII Kota Kediri dan DPW LDII Provinsi Jawa Timur, disamping itu juga untuk sharing keorganisasian.
Di Sesion hari pertama, acara ramah tamah dan penjelasan bab organisasi oleh Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Drs.Ec. Amien Adhy kepada seluruh peserta yang hadir.
Dalam sambutannya, beliau mengucapkan syukur atas hadirnya jajaran kepengurusan LDII Kota Kedriri beserta rombongannya. Disamping itu juga beliau memberikan penjelasan tentang pentingnya kerjasama dalam organisasi dan rencana Program Kerja DPW LDII Provinsi Jawa Timur Tahun 2016.
Drs. Ec. Amien Adhy menjelaskan bahwa tantangan organisasi semakin lama semakin besar dan berat sehingga sangat perlu untuk tetap solid dan bekerjasama dalam bidang apapun.
Di malam itu, beliau berjanji akan memberikan panduan pengurus organisasi dalam menjalankan tugasnya dalam menghadapi semua orang di segala lapisan masyarakat.


 Sesion kedua, sambutan Ketua DPD LDII Kota Kediri, H.Usman Arif, beliau memberikan tanggapan baik mengenai penjelasan Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Drs. Ec. Amien Adhy. “Sungguh luar biasa. Kami merasa tersanjung, ternyata baru Kota Kediri yang bisa memerlukan waktu untuk kunjungan kerja dan sempat menyusun laporan kegiatan secara rutin,”.
Sesion terakhir di hari pertama, diisi pembekalan materi penulisan berita oleh Sofyan Gani dari Biro Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) DPW LDII Provinsi Jatim. Sofyan menyarankan agar kelak seluruh pengurus DPD LDII se-Jawa Timur bisa mengirimkan informasi dalam bentuk berita ke situs berita DPW LDII Jatim.


Di Sesion pagi harinya pukul 06.30 WIB, Pengurus DPD Kota Kediri dan DPW LDII Provinsi Jawa Timur mengadakan pertandingan persahabatan tenis bertempat di lapangan tenis Kawasan Industri SIER Rungkut, Surabaya.
Selesai bermain tenis, Pengurus DPD LDII Kota Kediri beserta jajarannya kembali ke Kantor DPW LDII Provinsi Jawa Timur lalu berpamitan untuk kembali meneruskan perjalanan pulang ke Kediri.

Selasa, 02 Februari 2016

Remaja LDII menjadi juara Nasional Story Telling

Remaja LDII menjadi juara Nasional Story Telling

Agsha Intan Aulia menjadi kebanggaan warga ldii natar karena prestasi nasional di bidang Story Telling, selain itu dia juga sering mendapatkan medali kejuaraan tingkat nasional. Agsha panggilan akrabnya sehari-hari menimba ilmu bersama teman-temannya di s di SMA Tri Sukses.

Bahasa inggris itu mudah asalkan memiliki kemauan yang kuat serta dalam setiap harinya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat yang mudah dulu nanti lama-lama akan menguasai dengan mudah.
Pada tanggal 23 Januari agsha berhasil meraih juara pertama lomba story telling Provinsi Lampung yang digelar oleh SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dalam rangka Milad ke-20 Perguruan Al-Kautsar.
Cerita yang sederhana dengan judul Jamaican pumpkin ( labu jamaika ) menjadi andalan agsha untuk menceritakan kisah seorang nenek yang mampu menipu dua binatang buas. Dalam sebuah cerita Nenek ingin sekali ke atas bukit untuk menjenguk anaknya, namun tidak di sangka-sangka si nenek di hadang oleh binatang buas. Untung saja nenek tersebut cukup cerdas sehingga binatang buas dapat di kelabuhi dengan mudah.
Kata aghsa “Dalam cerita tersebut saya juga menyisipkan moral value. if we want to reach the goal in our life, we have to be brave and focus to it, eventhough there are many obstacles that we face,” ujar Agsha. Pesan yang tersirat dalam cerita tersebut adalah kalau ingin sukses maka harus berani dan fokus pada tujuan utama.
Kesuksesan yang di raih Agsha tidak semudah membalikan telapak tangan, namun dia berlatih sejak SMP, selain itu Agsha juga memiliki guru pribadi yang mahir dalam dunia teater dan pintar acting serta mahir berbahasa Inggris.
Berikut ini adalah prestasi yang pernah di raih oleh Agsha Intan Aulia
Prestasi :
- Juara 1 lomba story telling tingkat provinsi, Al-Kautsar AMUSE SIX 2016
- Juara 2 lomba story telling tingkat nasional, FLS2N 2014
- Juara 5 lomba story telling tingkat nasional , FLS2N 2013
- Peringkat 9 lomba speech nasional, Erlangga English Speech Contest 2014
- Juara 1 lomba story telling tingkat provinsi, FLS2N 2014
- Juara 1 lomba story telling tingkat provinsi, FLS2N 2013
- Juara 1 lomba story telling tingkat kota, FLS2N 2014
- Juara 1 lomba story telling tingkat kota, FLS2N 2013
- Juara 1 lomba speech tingkat provinsi, Erlangga English Speech Contest
- Juara 1 lomba story telling tingkat provinsi, SDB Fair 2014 dan 2013

Jumat, 22 Januari 2016

Audensi LDII PC kras

Audensi PC LDII kec. Kras dengan Danramil kec Kras

Menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan lembaga dan instansi Pemerintah merupakan Program kerja Pengurus LDII  tak terkecuali di tingkat PC. Salah satunya adalah berkomunikasi secara intensif dengan para pejabat di lembaga Pemerintahan daerah serta menjalankan program-program kebijakan demi kemajuan bersama.

Pada tanggal 13 juli 2015 tepatnya hari senin, pukul 10.00 WIB. Rombongan Pengurus LDII PC KRAS Bp sukoyo ( ketua PC kras ) , Eko Prastyo ( wakil ketua PC kras), Deni cahyanto( sekertaris) , Bp. Sutrisno ( hub.antar lembaga), Dan Bp.Edi Suprapto ( Pemuda dan Olah raga) melakukan audensi dan silaturrahim dengan Danramil Kecamatan kras. rombongan di sambut langsung oleh Danramil kecamatan kras Letkol suradi.

Pada kesempatan ini ketua PC kras Bp Sukoyo mengenalkan jajaran pengurus baru LDII tingkat cabang Kras termasuk yang mengikuti audensi, Serta menyampaikan intruksi DPP  LDII tentang mensosialisasikan Rancangan petunjuk dan pelaksanaan nota kesepahaman LDII dengan jajaran TNI. LDII dan TNI sepakat bersama-sama menjaga keutuhan NKRI guna terciptanya masyarakat yang aman dan kondusif.

Letkol suradi sangat menyambut gembira dengan kedatangan PC LDII kras dan dia meminta supaya hubungan LDII dengan TNI bisa terjalin lahir bathin. TNI dan warga LDII di harapkan bisa selalu menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan Bangsa serta meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Sebelum berpamitan jajaran pengurus PC LDII KRAS melakukan foto bersama dengan jajaran Danramil kecamatan Kras.

Sabtu, 02 Januari 2016

Remaja LDII PC Plemahan Ngaji Akhir Tahun 2015

Waktu berlalu begitu cepat, kemarin kita masih berada ditahun 2015, tapi sekarang tidak berasa kita sudah menginjak tahun 2016, bahkan saking cepatnya saya pun  belum sempat membeli kalender baru tahun 2016 lho!,

tapi bukan itu yang akan kami bahas disini.Mungkin yang sering kita ketahui dan kita alami setiap pergantian tahun adalah identik dengan perayaan dan kemeriahan serta pesta pora dengan uforia yang terluap - luap yang begitu masifnya, belum lagi tambahan dentuman kerasnya suara kembang api yang menghiasi hampir diseluruh penjuru negeri ini, juga tidak ketinggalan pula eloknya tarian serta lantunan para biduan - biduan yang membuat suasana pergantian tahun semakin syahdu, serta cairan alkohol yang selalu membasahi tenggorokan - tenggorokan para pencari kesenangan dan sudah menjadi kebiasaan itu semua di akhiri dengan pasangan pemuda - pemudi yang dimabuk cinta terlarang yang berujung freesex atau perzinaan, naudzubillah min dzalik...!!

hal seperti ini setiap tahun bukannya tambah mereda, melainkan tambah parah bahkan menjangkiti generasi muda bangsa ini seperti penyakit kanker yang tak terobati yang terus akan meluas, padahal mereka - mereka itulah yang notabenenya akan menjadi penerus dan pemimpin bangsa ini. ini semua sudah menjadi bukti bahwa untuk mencari penerus andalan dan yang dapat dibanggakan sekarang ini sungguh sulit sekali.

Alhamdulillah hal tersebut diatas sungguh berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan para pemuda - pemudi LDII di seluruh penjuru negeri ini pada setiap pergantian tahun dengan mengadakan pengajian akhir tahun, hal ini sudah disadari sejak lama oleh para ulama - ulama LDII sehingga para beliau mengeluarkan ijma' agar setiap DPD, PC bahkan PAC untuk mengadakan pengajian akhir tahun, acara ini diadakan bukan untuk memperingati pergantian tahun, justru sebaliknya acara ini memang diadakan karena memang ditujukan agar para remaja LDII tidak ikut larut dalam perayaan uforia tahun baru, seperti umumnya pemuda - pemudi seusia mereka. dan harapannya acara ini mempunyai pengaruh positif pada pembentukan generasi penerus bangsa Indonesia ini.

Seperti kegiatan pengajian akhir tahun yang diadakan oleh LDII PC Plemahan, para remaja dihadirkan ditempat acara yaitu di Aula Ponpes Nurul Hakim pada pukul 20.00 WIB dan langsung diberi sambutan sekaligus nasehat agama oleh pengurus Ponpes Bp. H. Lukman Hakim, beliau memaparkan bahwa generasi muda sekarang ini harus memiliki mental yang baik, dan harus semangat untuk menjadi remaja yang percaya diri dalam kebaikan yang bermodalkan ilmu agama dan kefahaman yang kuat, berbudi pekerti yang mulia, serta memiliki kemandirian yang tangguh.

Bp. H. Lukman Hakim, memberi sambutan serta nasehat agama
Kemudian acara dilanjutkan pengajian dalil - dalil alhadist yang dibawakan oleh Ust. Bukhori, dalil - dali hadist yang berisi tentang semakin lama orang - orang yang sholih akan semakin sedikit bahkan hilang, serta para remaja juga diajari kiat - kiat untuk menjaga kesholihan dalam diri dengan dzikir dan do'a. Pengajian dalil - dalil Al-Hadit oleh Ust. Bukhori
Ust. Bukhori menyampaikan materi dalil - dalil


Setelah acara nasehat dan pengajian dalil - dalil alhadist diadakan pula lomba kreatifitas drama parodi islami dan islamic short movie yang diikuti 13 tim dari remaja setiap PAC LDII dibawah naungan PC LDII Plemahan dan untuk menambah keakraban diadakan pula perlombaan membakar jagung. acara berlansgung hingga pukul 02.30 WIB dan dilanjutkan dengan sholat tahajud serta do'a di sepertiga malam yang akhir.dengan demikian para Generasi Penerus LDII sudah secara tidak langsung sudah menunujukkan kualitasnya sebagai generasi yang sholih - sholiha serta memiliki ilmu dan kefahaman agama tinggi, dan memiliki kreatifitas yang keren pada akhirnya terhindar dari kerusakan moral remaja yang menjadi kekhawatiran kita semua.#LDIINgajiAkhirTahun

Kamis, 31 Desember 2015

LDII Mengkampanyekan Pengajian Akhir Tahun


Disetiap akhir tahun, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) selalu mengadakan pengajian. Acara pengajian tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan religi dan memproteksi para remaja supaya tidak terpengaruh dengan acara - acara jahiliyyah yang dilakukan umumnya orang disaat pergantian Tahun Masehi.
Fenomena - fenomena negatif di zaman sekarang semakin merajalela, dari penyalahgunaan Narkoba, freesex, minum - minuman keras, dll. Terlebih dari tahun ke tahun fenomena itu semakin parah dan memprihatinkan. Melaksanakan acara ini merupakan salah satu memproteksi kemerosotan moral remaja di pergantian tahun.
Pelaksanaan pengajian di malam akhir tahun ini didasari dari ijma' / musyawarah Dewan Penasehat LDII kepada seluruh tingkatan LDII, dari DPW (Dewan Pimpinan Wilayah), DPD (Dewan Pimpinan Daerah), PC (Pimpinan Cabang) hingga PAC (Pimpinan Anak Cabang).
Salah satu Pengurus DPP LDII, Bapak KH Aceng Karimulloh selaku Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah DPP LDII, beliau menjelaskan "Dan perlu diketahui bahwa acara ini dilaksanakan bukan sebagai perayaan Tahun Baru, akan tetapi untuk meningkatkan kualitas kefahaman masing - masing Remaja terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadits sekaligus memproteksi mereka dari segala bentuk kemaksyiatan".



Gerakan pelaksanaan mengaji di akhir tahun ini mendapatkan dukungan penuh dari Departemen Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) DPP LDII. Koordinator Bidang KIM DPP LDII, Bapak KH Hidayat Nahwi Rasul memberikan pernyataan bahwa Pengajian Akhir Tahun ini dilaksanakan secara serentak oleh LDII seluruh Indonesia, dengan materi Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang biasanya diselingi dengan nasehat dari Dewan Penasehat, hiburan - hiburan dan permainan yang melatih kekompakan dan kerjasama.
Semua Remaja datang ke tempat pengajian jam 18.00 WIB, pulang setelah sholat subuh. Pada jam 02.00 WIB mereka diajak untuk sholat tahajjud dan berdoa.
Bapak KH Hidayat Nahwi Rasul menyerukan pada setiap warga LDII untuk memuat berita acara pengajian disemua tingkatan LDII, dengan cara mengupload foto atau video dari berbagai kagiatan pengajian Akhir Tahun ke media sosial. Boleh melalui Instagram, Twitter, Facebook dengan hastag #LDIINgajiAkhirTahun

Adapun format informasi yang dapat diupload adalah sebagai berikut:
Twitter: Unggah tulisan terkait kegiatan pengajian akhir tahun, sertakan lokasi majelis taklim di DPD, PC, atau PAC. Beri hastag #LDIINgajiAkhirTahun

Instagram : Upload foto kegiatan pengajian malam tahun baru disertai lokasi majelis taklim di DPD, PC, atau PAC. Beri hastag #LDIINgajiAkhirTahun.


LDII ingin mengajak seluruh pemuda dan pemudi di Indonesia menjadikan tahun baru sebagai wahana meningkatkan pemahaman ilmu agama, dan menyiapkan diri sebagai pemuda pemudi yang berakhlaqul karimah, paham agama, dan mandiri.
Semoga Alloh memberi aman, slamet, lancar dan barokah.... aamiiin....

Jumat, 11 Desember 2015

LDII Jakarta Utara Siapkan Generasi Emas

LDII Jakarta Utara Siapkan Generasi Emas

Suatu generasi akan menjadi tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan sebuah bangsa, termasuk di dalamnya adalah Indonesia, keberhasilan bangsa indonesia pada 30 tahun yang akan datang di tentukan generasi saat ini. Maka ldii Jakarta utara pada munas yang ke 6 ingin meningkatkan pembinaan dan pembentukan generasinya agar terwujud generasi emas yang menjadi kesuksesan bangsa ini.

Musda LDII Jakarta utara di lakukan di dua tempat yang berbeda, pada tanggal 21 di Gedung Balai Yos Sudarso Jakarta Utara sedangkan pada tanggal 22 november di villa dinas bogor sekaligus penutupan, banyak sekali para tamu undangan yang hadir dalam acara musda tersebut termasuk di antaranya adalah ketua DPW LDII DKI Jakarta Ir. H. Teddy Suratmadji, M.Sc. Musda di buka pada tanggal 21 november oleh Walikota Jakarta Utara yang dalam kesempatan tersebut di wakilkan pada Asisten Kesejahteraan Drs. M. Efiskal, Pacifik Abeto dari kesbangpol jakut juga turut dalam jajaran tamu undangan muda 6 LDII.

Dalam sambutannya Drs. M. Efiskal sangat berharap agar ledii ikut bersama-sama meningkatkan potensi warga Jakarta utara agar lebih baik terutama pada generasi emasnya, jangan gampang terpancing baik itu isu melalui surat kabar maupun media online dan lain-lain. Wujudkan Jakarta utara menjadi kota yang kondusif, aman, damai, nyaman, dan tenteram. Ayo jaga keamanan dan kenyamanan bersama-sama jangan mudah untuk main hakim sendiri, kedepankan tokoh masyarakat dalam menangani masalah.

Ketua ldii Jakarta utara Irfan Al-Duhya juga menyampaikan kalau ldii benar-benar care dan focus pada peningkatan potensi warga Jakarta utara dengan melakukan pembinaan dan pendidikan generasi emas, mulai sejak usia dini sudah mulai di perkenalkan pelajaran-pelajaran yang baik hingga usia dewasa. Beliau (Irfan Al-Duhya) menyampaikan kalau kurikulum pembinaan generasi emas ini sejak usia PAUD, Pra Remaja, Remaja hingga usia dewasa telah tertata rapi terutama dalam pembinaan keilmuan ( faham agama ) memiliki akhlak mulia dan mandiri.

Musda LDII Jakarta Utara di hadiri oleh semua pengurus harian, para Pembina, pimpinan cabang ldii, dan pimpinan anak cabang se-jakarta utara serta 200 utusan dari 56 majlis taklim ldii.
KH. Abdul Hakim yang mewakili forum komunikasi umat beragama menyampaiakan bahwa mendapatkan generasi emas itu sangat sulit, oleh karena itu tugas membentuk, membina dan mendidik generasi emas ini tidak hanya pemerintah saja namun tanggung jawab semua aspek masyarakat dan konsep ldii tentang generasi emas dan di tiru oleh ormas-ormas lain. Proses pemilihan ketua dpd ldii jakut memang cukup alot selama dua hari namun mengerucut kembali memilih Irfan Al-Duhya sebagai Ketua DPD LDII Jakarta Utara periode 2015-2020.

Sabtu, 24 Januari 2015

LDII Mengusulkan BPJS Syariah

LDII Mengusulkan BPJS Syariah

Indonesia sebagai negara kesejahteraan (welfarestate) memiliki tujuan mulia untuk menyejahterakan masyarakatnya berdasarkan Pembukan UUD 1945. Program Jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan upaya pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat.

Dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia dengan perbandingan umat muslim 85 persen dari total penduduk 260 juta jiwa, masyarakat Muslim di Indonesia menuntut pemerintah kian memperhatikan kehalalan dalam bermuamalah, demikian juga terhadap pelaksanaan program BPJS.

BPJS yang digelar pemerintah memiliki lima jenis program jaminan, yakni Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan Kematian. Pemerintah pada akhir tahun 2019 menargetkan seluruh masyarakat Indonesia yang ditentukan undang-undang telah menjadi peserta Program Jaminan dan mendapat Jaminan Perlindungan Kesehatan.


Sifat kepesertaannya wajib bagi setiap warga masyarakat dan mereka berhak mendapatkan jaminan perlindungan kesehatan dengan membayar iuran sesuai aturan yang berlaku. Bagi mereka yang tidak mampu untuk membayar iuran, maka negara wajib memberikan bantuan iuran. Persoalannya, LDII melihat terdapat problem yang timbul jika dilihat dari sisi keislaman pada akad atau tata hubungan antar ketiga pihak, dan lembaga-lembaga penunjang yaitu peserta penerima manfaat, pihak pemberi jasa kesehatan, dan pihak pengeloa dana atau penjamin (BPJS).

Terdapat klaim dari pemerhati dan masyarakat pengguna jaminan sosial ini, bahwa aspek “hubungan keuangan” atau “transaksi keuangan” dalam sistim BPJS belum jelas benar aspek hukumnya, apakah sudah atau tidak memenuhi kriteria syariah Islam, yang berakibat timbulnya transaksi-transaksi non halal. Hal kedua adalah, pada cara-cara pengelolaan dana amanah yang ditempatkan pada lembaga-lembaga keuangan non syariah yang menimbulkan transaksi-transaksi ribawi.

Untuk menjamin kehalalan dari produk BPJS, DPP LDII mengusulkan pengelolaan dana BPJS dengan cara syariah atau BPS Syariah. Untuk kepentingan tersebut, DPP LDII mengajak ICMI dan MUI menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Menggagas BPJS Syariah” pada 19 November 2014. Dengan FGD ini, DPP LDII ingin mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya umat Islam dan pemerintah mewujudkan jaminan sosial yang sesuai dengan koridor syariah.

FGD itu mengundang narasumber KH Slamet Efendi Yusuf dari MUI, Dr. Bambang Kusumanto Dewan Penasehat DPP LDII sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta, dan Dr. Ahmad Nizar Shihab dari MPR. Sementara partisipan yang hadir di antaranya Masyarakat Ekonomis Syariah (MES), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Bank Mega Syariah, dan lain-lain.

“BPJS Syariah merupakan hal yang baru, lahir dari amanat UUD 1945 pasal 24 ayat 32, negara berkewajiban memberikan jaminan sosial. Saya mengapresiasi LDII yang berani menginisiasi lahirnya BPJS Syariah. Ketika negara mengeluarkan ide-ide tertentu masih melihat kembali ajaran Islam. Dengan makin besarnya ekonomi syariah. Banyak sekali keinginan untuk mewujudkan syariah. Sejak era 80-an ekonomi kita sangat diwarnai ekonomi konvensional. Sehingga timbul dikotomi antara ekonomi dan syariah,” ujar KH Slamet Efendi.

Menurut Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso, mewujudkan BPJS Syariah sangat mudah bila pemerintah memiliki kemauan. Selain itu BPJS Syariah tak bertentangan dengan dengan landasan filosofis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan, pada UUD 1945 negara Indonesia mendasarkan diri pada budi pekerti, moral, dan nilai agama. Hak asasi boleh dibatasi, namun yang membatasi adalah undang-undang. Umat Islam Indonesia tanpa memberangus hak-hak beragama umat lain juga memiliki hak untuk menjalankan ibadah seperti perniagaan yang sesuai syariah.

Dalam FGD Menggagas BPJS Syariah, terdapat beberapa permasalahan dalam mewujudkannya. Permasalahan yang utama adalah terkait dengan kemauan politik dari penguasa, baik itu dari eksekutif maupun legislatif. “Jika pemerintah membuka dua jalur antara konvensional atau syariah, maka kita bertugas menyosialisasikannya pada umat Islam. Maka perlu ada yang mewadahinya hingga umat Islam mau memiliki kemauan untuk beralih ke BPJS Syariah,” ujar Tengku Zulkarnain

Peserta yang hadir berharap wacana menggagas BPJS Syariah terus berkesinambungan. Forum ini harus terus digulirkan dan menjadi agenda bagi ormas-orams Islam. Misalkan MES harus menjadikan agenda utama mengenai BPJS Syariah dan juga dalam Kongres Umat Islam di Yogyakarta pada Januari 2015 mendatang. Umat Islam Indonesia perlu membuat tim yang merumuskan sistem syariah, akadnya, dan perlu dipersiapkan konsep undang-undang BPJS Syariah.

Presiden JOKO WIDODO Mengapresiasikan Langkah LDII

Presiden JOKO WIDODO Mengapresiasikan Langkah LDII

Menyambut pelaksanaan MEA yang dicanangkan mulai Januari 2015 membuat Negara-negara ASEAN, Pada pilar pertama cetak biru MEA, dinyatakan bahwa: ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, aliran modal yang lebih bebas dan tenaga kerja terampil dalam berbagai sektor termaksud sektor pariwisata. Bila tidak siap, maka aliran bebas barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil terlihat sebagai ancaman daripada peluang. MEA dalam upaya peningkatan kemakmuran ekonomi dilakukan melalui penguatan daya saing untuk memenangkan kompetisi global, melalui tahapan integrasi pasar domestik sebagai pasar tunggal dan integrasi basis produksi sehingga pada akhirnya mendorong peningkatan daya saing dalam menembus pasar global.



Siap tidak siap, Negara-negara ASEAN harus siap dalam menghadapi arus bebas tenaga kerja terampil dari Negara tetangganya. Untuk itulah pentingnya peningkatan SDM agar mampu bersaing dalam mengisi lapangan kerja di berbagai sector. Menyikapi itu, Presiden Jokowi cukup yakin bahwa tenaga kerja Indonesia sebenarnya sudah cukup mampu bersaing dengan tenaga kerja dari Negara lain. Bahkan banyak para ahli dari Indonesia yang bekerja di Negara-negara maju serta Negara berkembang dalam membangun pertumbuhan Negara mereka. “justru sebenarnya mereka (Negara lain) lebih takut kepada kita karena kita memiliki tenaga-tenaga ahli di berbagai bidang. Hal itu tentu menjadi perhatian khusus dalam peningkatan SDM di Negara mereka.”

Terkait hal itu, Presiden Jokowi mengapresiasi langkah-langkah LDII sebagai salah satu ormas Islam terbesar yang turut berperan aktif dalam pembinaan SDM dan peningkatan dan pemberdayaan UKM guna menghadapi MEA. Apa yang dilakukan LDII merupakan salahsatu kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan ketika Presiden Jokowi menerima jajaran pengurus DPP LDII di Istana Merdeka, Kamis (08/01) kemarin. Didampingi Menteri Sekretaris Negara Mensesneg Pratikno, dan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Machasin.

Usai pertemuan, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam menyampaikan butir-butir pertemuan dengan Presiden Jokowi antara lain LDII sudah melakukan kegiatan peningkatan SDM baik formal maupun informal bekerjasama dengan ormas-ormas Islam lain serta instansi pemerintah terkait MEA 2015. Kemudian LDII mendorong agar pemerintah turut membantu penguatan ekonomi syariah. Karena sejatinya ekonomi syariah, bukan saja atribut Islam, tapi atribut semua umat. Karena konsep ekonomi syariah merupakan yang adil. Terkait radikalisme yang marak belakangan ini, LDII bekerjasama dengan PBNU berencana menyelenggarakan pendidikan deradikalisasi. Karena radikalisme ini tidak cocok di Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila. LDII sangat toleran terhadap kemajemukan yang ada, karena itu kerukunan antar umat beragama penting dijaga dalam kerangka NKRI. “Dalam Hal ini Presiden Jokowi mendukung sekali apa yang sudah dilakukan LDII”, imbuh Syam.

Mendukung apa yang disampaikan Abdullah Syam, Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo menegaskan bahwa dakwah yang dilakukan LDII merupakan dakwah bil haal, dakwah yang bersifat solusi. Kegiatan-kegiatan yang LDII lakukan merupakan gabungan dari penguasaan ilmu dan pengamalan ilmu yang terkait dengan persoalan kemasyarakatan. Misal, peningkatan religiusitas di Indonesia, bagaimana kita meningkatkan kerukunan intra maupun inter umat beragama. Dalam hal pembinaan SDM, LDII concern membina mulai sejak usia dini hingga dewasa. Sehingga bisa terwujud tri sukses generus yang mandiri.

Di akhir pertemuan, LDII berencana menggelar seminar atau semacam lokakarya Ekonomi Syariah dan memohon agar Presiden Jokowi dapat menghadiri acara tersebut.

Rabu, 26 Maret 2014

Kegiatan Warga LDII JATIM

Kegiatan Warga LDII Sidoarjo Jatim

PC LDII taman  sidoarjo mendapat tamu dalam acara pengajian umum yang di adakan seminggu sekali, Danramil Taman dalam kunjungannya menjelaskan tentang pentingnya wawasan kebangsaan kepada warga ldii. Ketua PC LDII taman Bapak Trisno Yudi Hartoro, juga memaparkan bahwa bangsa Indonesia harus bersatu, dalam kaitan ini adalah meperkuat tali uhkuwah islamiyah, uhkuwah basyariah dan uhkuwah wathaniyah, dan saling toleransi sehingga Indonesia kedepan bisa menjadi Negara maju sehingga tantangan yang mengusik NKRI bisa di atasi. Danramil sangat berharap kepada LDII dan ormas lainnya membantu TNI maupun Polri dalam rangka keamanan dan ketertiban masyarakat, dan bisa menjadi contoh kepada yang lain.

Kegiatan Warga LDII Malang Jatim

masjid Roudlotul Jannah Kecamatan Sukun beberapa waktu lalu mengadakan bakti social Donor darah. para pengurus LDII kecamatan sukun mempelopori kegiatan ini yang di ikuti oleh 80 orang peserta yang terdiri dari remaja, dan orang-orang dewasa. kegiatan ini sudah berjalan selama 2 kali yang di laksanakan di kantor PMI Cabang Malang, biasanya di ikuti oleh 40 an orang. Ketua PMI cabang Malang mengatakan sangat berterima kasih sekali kepada warga ldii dan insya allah kegiatan ini akan di lakukan selama tiga bulan sekali di tempat-tempat pengajian ldii secara bergantian. donor darah selain sebagai kegiatan sosial, kegiatan ini akan membantu kesehatan tubuh kita terutama mencegah terjadinya penyakit stroke dan badan akan semakin bugar. demikian juga seperti kesaksian ketua DPD LDII Kota Malang Drs.H.Heri Susanto yang telah merasakan sendiri ketika badan kurang sehat beliau malah mendonorkan darahnya sehingga badan menjadi ringan.

Kunjungan Ketua PP Muhammadiyah Keponpes walibarokah kediri jatim


Prof.Dr.H.Syafiq A.Mughni,MA beberapa waktu lalu sempat mengunjungi ponpes walibarokah ldii Kediri, dalam ceramah singkatnya beliau mengatakan bahwa : islam itu adalah agama yang satu, namun dalam pemahamannya berbeda-beda, di antara perbedaan itu orang islam wajib mempunyai pegangan yang kuat yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, dan kita tidak bisa memaksa seseorang supaya mempunyai kefahaman yang sama seperti kita, karena itu sudah qodrat dari allah swt. Oleh karena itu itu kita harus menggemakan islam itu adalah agama yang rohmatan lilalamin, jangan sampai timbul kebencian antara sesama, timbul permusahan antara sesame umat islam.
Kunjungan MUI Jakarta Pusat Ke Pondok Wali Barokah Kediri
Ketum MUI Jakarta Pusat Drs.KH.Yusuf Aman, MA di dampingi oleh beberapa pengurus ldii jakpus berkunjung ke pondok walibarokah Kediri, dalam kunjungannya beliau mengatakan bahwa ldii mengedepankan lisan al haal afshohu min lisaan al maqool, jadi nilai sentuh ldii terletak pada tindakan bukan hanya sebatas omongan. “ saya memandang aset ldii ini yang seharusnya di tiru oleh organisasi lain dalam segi dakwahnya. Sekarang tinggal bagaimana teman-teman ldii lebih mensosialisasikan metode dakwahnya.

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...