Syariat Menyembelih Qurban Dalam Islam
Dari sejarah tersebut allah mensyriatkan kepada umat islam
agar menyembelih qurban setiap tanggal 10 dzul hijjah, sebagaimana firman allah
:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
(2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) * سورة الكوثر 1-3
Artinya
:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang
banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
[Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri
ni'mat Allah].
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus [Maksudnya "terputus" di sini ialah terputus dari rahmat
Allah].
Rasulullah menegaskan tentang pentingnya ibadah qurban, seperti
dalam riwayat hadist berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ، وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ
مُصَلَّانَ * رواه ابن ماجه - حكم الألباني :
حسن
Artinya : Barang siapa yang mempunyai
keluasan ( harta ) kemudian tidak berkurban maka jangan dekat-dekat dengan
tempat sholatku.
Cara mendapatkan hewan qurban bisa beli sendiri atau
bersyirkah ( patungan ) sebagaimana yang riwayat dalam hadist bahwa para
sahabat nabi patungan untuk membeli seekor unta.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «كُنَّا مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ، فَحَضَرَ النَّحْرُ، فَاشْتَرَكْنَا
فِي الْبَعِيرِ عَنْ عَشْرَةٍ وَالْبَقَرَةِ عَنْ سَبْعَةٍ» * رواه النسائى - حكم الألباني : صحيح
Artinya : Ibni Abbas berkata, aku bersama rasulullah
dalam sebuah perjalanan, kemudian datang waktunya menyembelih, kemudian kami
bersyirkah ( patungan ) bersama sepuluh orang untuk satu unta dan tujuh orang
untuk satu sapi.
.... سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ: سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ
الأَنْصَارِيَّ: كَيْفَ كَانَتِ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ: «كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ
أَهْلِ بَيْتِهِ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ، فَصَارَتْ
كَمَا تَرَى»: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَعُمَارَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ مَدِينِيٌّ،
وَقَدْ رَوَى عَنْهُ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ
العِلْمِ، وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ، وَاحْتَجَّا بِحَدِيثِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ضَحَّى بِكَبْشٍ، فَقَالَ: «هَذَا عَمَّنْ
لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي»، وَقَالَ بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ: لَا تُجْزِي الشَّاةُ
إِلَّا عَنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، وَهُوَ قَوْلُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ المُبَارَكِ، وَغَيْرِهِ
مِنْ أَهْلِ العِلْمِ * رواه الترمذي - حكم الألباني : صحيح
Artinya : Atho’ bin Yasar berkata : aku bertanya kepada Aba
Ayyub Al-Anshory, bagaimana ibadah qurban pada zaman rasulullah, Aba Ayyub
menjawab : seorang laki-laki menyembelih seekor kambing untuk dirinya dan
keluarganya, kemudian mereka memakannya dan memberikan makan sehingga manusia
bangga-banggaan sebagaimana engkau melihatnya.
Keutamaan Qurban
Hadits yang di riwayat oleh A’isyah RA dalam hadits Imam
Tirmidzi menjelaskan tentang keutamaan qurban sebagai berikut :
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: «مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ
إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا
وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ
مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا» * رواه الترمذي – حكم الباني : ضعيف
Artinya
: Tidak ada amalan yang lebih di senangi oleh allah pada hari menyembelih
daripada mengalirkan darah ( menyembelih kurban ), sesungguhnya pada hari
kiamat hewan kurban akan datang dengan tanduknya, bulunya dan kuku kakinya, dan
sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada suatu tempat di sisi allah
sebelum darah itu jatuh di bumi, maka bersenang-senanglah diri kalian dengan
hewan qurban tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar