Senin, 09 Juni 2014

Sejarah Qurban Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam

Sejarah Qurban Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam

Sejarah Ibadah qurban setiap tanggal 10 dzul hijjah tentu tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim AS, yang mengharu biru, setelah Nabi Ibrahim menikah dengan Saroh ( istri pertama ) selama berpuluh-puluh tahun tidak kunjung dikaruniai anak yang menjadi idaman pasangan suami istri, di umur yang ke 99 tahun Nabi Ibrahim baru dikaruniai anak Ismail melalui istri kedua beliau ( Hajar ) yang asalnya adalah hamba sahaya hadiah dari Raja Namrud yang kemudian di merdekakan dan di nikahi oleh Nabi Ibrahim. Dan pada umur 112 tahun beliau istrinya ( Saroh ) melahirkan anak yang bernama ishaq.
Di masa sayang-sayangnya Nabi Ibrahim atas kehadiran Ismail di tengah-tengah keluarganya, Alah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim agar meninggalkan Hajar dan anaknya ( Ismail ) di padang tandus tak ada air dan buah-buahan, beliau hanya meninggalkan 1 griba air dan 1 griba buah kurma. Pada awalnya saroh sempat sangsi atas kepergian suaminya, beliau bertanya “ apakah engkau tega meninggalkan aku di padang tandus ini ? “ sampai dua kali tidak ada gerak jawaban dari mulut nabi Ibrahim, lantas saroh bertanya lagi “ apakah kepergianmu ini atas perintah allah ? “Ibarhim menjawab“ Ya” Kalau begitu allah tidak akan menyia-nyiakan aku” kata Hajar.
Kurang lebih tiga belas tahun telah berlalu nabi Ibrahim kembali menjumpai anaknya ( Ismail ) dan menyampaikan perintah allah lewat mimpinya agar beliau menyembelih Ismail waktu itu berusia 13 tahun yang kemudian allah mengganti Ismail dengan kambing gibas dari surga sebagai ganti atas kesabaran keduanya. Sebagimana firman alllah dalam surat As-Shofaat ayat 100 – 112 : 

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111) وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (112) سورة الصفات 100 – 112
Artinya :
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar[Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.]
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[Yang dimaksud dengan "membenarkan mimpi" ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksanakannya] sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[Sesudah nyata kesabaran dan keta'atan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji].
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
112. Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...