Tahapan Syetan dan Jin dalam Menyesatkan Manusia

Tahapan Syetan dan Jin dalam Menyesatkan Manusia

Pengaruh Setan
Tahapan Syetan dan Jin dalam Menyesatkan Manusia pada tahap ke tiga ini adalah jika iblis gagal menjadikan manusia menjadi kafir, musyrik, atau ahli bid’ah maka di arahkanlah supaya seseorang melakukan dosa-dosa besar. Iblis berusaha sekuat tenaga supaya seseorang yang teguh memegang sunnah itu melakukan dosa besar, kemudian ia menyiarkannya ke hadapan orang-orang banyak supaya orang lain lari darinya, dan iblis juga mempengaruhi supaya pembantu-pembantunya yang terdiri dari manusia ikut menyiarkannya, sehingga akhirnya orang yang melakukan dosa besar itu merasa malu, putus asa, mundur, kemudian murtad akhirnya menjadi pengikut setia iblis, Naudzubillahi min dzalik.
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ * سورة النور 19
Artinya : sesungguhnya orang-orang yang senang tersiarnya kejelekan dikalangan orang-orang iman, maka bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan akherat.

فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ * سورة السعراء 94-95
Artinya : Dimasukanlah berhala-brhala itu ke neraka Jahim, begitu pula mereka yang sesat dan semua tentara-tentara iblis.

Tahapan syetan dan jin dalam menyesatkan manusia ke empat

Jika iblis juga tidak mampu dalam mempengaruhi seseorang melakukan dosa besar maka diarahkanlah untuk melakukan dosa kecil karena dengan melakukan dosa-dosa kecil itu diharapkan oleh iblis supaya seseorang itu rusak.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَقَوْمٍ نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ، فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ، وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى أَنْضَجُوا خُبْزَتَهُمْ، وَإِنَّ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ مَتَى يُؤْخَذْ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكْهُ * رواه احمد
Artinya : Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa-dosa kecil itu seperti segolongan orang yang turun ke dalam jurang, maka dating ini dengan sepotong kayu dan ini juga dating dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu-kayu yang dengannya mereka mematangkan roti mereka, dan sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika diambil dengan pemiliknya maka ia merusaknya.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: «إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا، هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ المُوبِقَاتِ * رواه البخاري
Artinya : Dari Anas berkata : Sesunggguhnya kalian melakukan amalan-amalan yang lebih kecil daripada rambut dalam pandanganmu, tetapi sesungguhnya kami memandang pada zaman Nabi Shollalohu ‘alaihi wasalam sebagai penghancur amal.
Tingkat kelima
Jika iblis gagal mempengaruhi manusia dengan melakukan dosa-dosa kecil, maka dia mengarahkan seseorang untuk melakukan kesibukan-kesibukan yang tidak mengandung dosa dan tidak mengandung pahala, tetapi bisa menyita waktu untuk ibadah seperti begadang sampai larut malam, ngobrol-ngobrol yang tidak bermanfaat, memperbanyak makan minum di luar kebutuhan, memperbanyak menganggurkan diri, memperbanyak tidur dan lain-lain. Padahal seorang mu’min itu mestinya harus meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ المَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ * رواه الترمذي
Artinya : Sebaik-baiknya islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak perlu ( manfaat ) padanya.

Tingkatan keenam pengaruh syetan dan jin terhadap manusia

Kalau iblis gagal mempengaruhi seseorang dangan pekerjaan-pekerjaan yang tidak ada gunanya maka dia mempengaruhi seseorang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang di anggap utama, baik, banyak manfaatnya. Dia mengajak orang lain mengerjakan seperti dia, terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan, usaha-usaha yang menguntungkan, kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagai banyak orang dan lain sebagainya. Dimana semua membutuhkan, waktu, kesempatan, tenaga, pikiran, ketekunan yang tidak terbatas, sehingga iblis memasukan perangkapnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut atau oleh iblis seseorang diarahkan untuk memperbanyak berbuat kebaikan kepada sesame, memperbanyak amalan-amalan sunnah dan lain-lain, yang semuanya itu hanya merupakan perangkap-perangkap syetan agar seseorang bisa lengah, kemudian di tumbuhkan rasa pol sendiri.

Ujub terhadap dirinya, meremehkan orang lain, dimasukan angan-angan yang bermacam-macam yang membawa kemajuan, tetapi pada saat seseorang telah masuk dalam giringannya, disambarlah oleh iblis dengan cepat sehingga seseorang telah terperangkap dalam jebakannya dan iblis mendapat kemenangan dalam menyesatkannya dan kalau dengan cara-cara ini juga tidak berhasil maka iblis menguasakan kepada teman-temannya yang terdiri dari jin dan manusia untuk melakukan bermacam-macam perbuatan yang menyakitkan, seperti orang yang teguh imannya tersebut di anggap kafir dan sesat menyesatkan. Di intimidasi akan di aniaya, dirusak tempat tinggalnya, dihancurkan tempat ibadahnya, dengan tujuan untuk menghentikan semua kegiatan yang haq dan benar supaya hati orang yang teguh imannya merasa bingung dan hanya disibukan untuk menghadapi rintangan-rintangan tersebut, atau agar supaya orang lain merasa takut untuk mengikuti barang yang haq dan benar atau untuk membendung berkembangnya barang yang haq dan benar itu.
Hal yang demikian ini jelas bagi kita tidak seorang pun dari kita yang benar-benar teguh memegang agamanya, kemurnian agamanya menetapi petunjuk sunnah Nabinya, berjalan di atas jalan terangnya, pasti di haling-halangi, dirintangi, di hina, di permainkan familinya, teman-temannya dan musuhnya, maka tidak ada tempat kembali kecuali kepada allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh