Iblis Memperlihatkan Dirinya Kepada Nabi

Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Nuh ‘Alaihi salam

Nabi Melihat Jin
Dari pengalaman para Nabi yang menjumpai iblis/syetan kita bisa mengambil hikmah serta kesimpulan untuk berjaga-jaga dari fitnah iblis/syetan. Berikut riwayat tentang iblis/syetan yang memperlihatkan diri kepada para Nabi. Ibnul jauzi telah meriwayatkan dari Abdullah bin umar dia berkata : ketika Nabi Nuh naik perahu, beliau melihat seorang tua yang tidak di kenalnya, maka berkata Nabi Nuh, “apa yang menyebabkan kamu masuk ? lalu iblis berkata “ aku masuk untuk memusibahi sahabat-sahabatmu, maka jadilah hati mereka bersamaku dan bandannya bersamamu, Nabi Nuh berkata kepadanya, lalu Nabi Nuh berkata “ keluarlah kamu, hai musuh Allah !, maka iblis berkata “ ada lima hal aku merusak dengannya terhadap manusia, dan aku akan menceritakan kepadamu tiga hal, dan aku tidak akan menceritakan kepadamu dua hal “.
Maka Allah member wahyu kepada Nabi Nuh “ sesungguhnya kamu tidak butuh yang tiga hal, perintahkanlah iblis supaya menceritakan yang dua hal, “ maka iblis berkata, aku merusak manusia dengan dengki dan tamak, karena dengki aku di laknat, dan aku dijadikan setan yang terkutuk, dan karena tamak surga diberikan kapada adam semuanya, aku dapatkan hajatku tetapi aku di usir dari surga.

Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Zahya bin Zakaria ‘Alaihi Salam

Abdullah bin Muhammad bin ubaid telah meriwayatkan dengan isnadnya dari wuhaib bin ward, dia berkata : telah sampai kabar kepada kami bahwasannya iblis yang jahat itu menampakan diri kepada Nabi Nuh bin zakaria, maka dia berkata, sesungguhnya aku akan menasihatimu “ berkata Nabi Nuh “ bohong, kamu tidak menasihatiku tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu adam “ berkata iblis, bagiku anak cucu adam itu ada tiga macam.
1.       Adapun macam yang pertama ialah yang paling berat dan paling sulit kami datang merusaknya, kami betul-betul berusaha pol tetapi mereka melonggarkan waktu untuk istighfar dan tobat, maka mereka merusak usaha kami, kami mengulangi, mereka juga mengulangi istighfar dan tobat. Kami tidak putus asa tetapi kami tidak mendapatkan hajat kami padahal kami telah bersusah payah.
2.       Macam yang kedua ialah mereka yang di tangan-tangan kami seperti bola di tangan anak-anak kalian, kami menyambar dengan cepat sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai mereka.
3.       Adapun macam yang ketiga adalah orang-orang sepertimu yang ma’sum ( terjaga dari kesalahan ) kami tidak berkuasa sama sekali.
Berkata Nabi Nuh “ apakah engkau juga tidak berkuasa atas saya ?, berkata iblis , tidak, kecuali satu kali, yaitu kamu mendatangi makanan, kamu memakannya, kami tidak henti-hentinya menyenangkan kamu makan sehingga kamu makan diluar kebutuhan, maka malam itu kamu tidur nyenyak dan tidak sholat malam seperti biasanya, berkata Nabi Nuh kepadanya, “tidak diragukan lagi, aku tidak akan kenyang karena makanan selamanya, bekata iblis “ sudah tentu aku tidak menasehati anak cucu adam sesudahmu.”
Ibnu abi dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari abdillah bin Khuaibiq, ia berkata : Nabi Nuh bin zakaria bertemu iblis, beliau bertanya “ Hai Iblis, kabarkanlah kepadaku manusia yang paling kamu senangi dan manusia yang paling kamu benci, berkata iblis “ Manusia yang paling ku senangi adalah mu’min yang bakhil dan manusia yang paling aku benci dari mereka adalah orang-orang fasiq yang dermawan.” Berkata Nabi Nuh, kenapa begitu ? berkata iblis, “karena orang yang bakhil itu, bakhilnya mencukupi kepadaku ( untuk menyesatkannya ) dan orang fasiq yang dermawan itu, aku kawatir Allah memperlihatkan kedermawanannya lantas Allah menerimanya, “ kemudian iblis pergi dan berkata “ andaikata bukan karena engkau itu Nuh, maka aku tidak akan mengabarkannya.

Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Isa ‘Alaihi Salam

Abu Bakar Al Baghindi meriwayatkan dari sofyan bin Uyainah, dia berkata : Nabi Isa bertemu iblis dan iblis berkata kepadanya, “ Engkau yang telah sampai dari keagungan ketuhananmu, engkau dapat berbicara di waktu kamu masih kecil dalam ayunan. Sedangkan sebelummu tidak ada seorangpun yang bIsa begitu. Nabi Isa menjawab “ bahkan keagungan dan ketuhanan itu bagi Allah yang telah menjadikan aku bIsa bicara, Allah juga yang mematikanku, kemudian menghidupkanku. Berkata iblis, Engkaulah yang telah sampai keagungan dan ketuhanan, engkau bIsa menghidupkan orang mati, Nabi Isa berkata, bahkan ketuhanan itu hanya bagi Allah, ia yang mematikanku dan mematikan orang-orang yang ku hidupkan, kemudian dia pulalah yang menghidupkanku, berkata iblis kepada Nabi Isa, “ Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah tuhan orang yang ada di langit dan tuhan orang yang ada di bumi. Maka malaikat jibril menampar iblis dengan sayapnya, maka dia ( Iblis ) tidak mencegah berada di bawah tanduk matahari ( qorna syaiton ).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh