Karena ada Wanita Tangguh di Sisinya
SEORANG direktur utama sebuah perusahaan besar dan istrinya sedang menyusuri jalan di sebuah kota kecil tempat kelahiran istrinya. Ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis, pria itu segera mencari pom bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas pom bensin untuk mengisi mobilnya dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki.
Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangannya.
Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangannya.
Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, sang direktur utama bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun.
“Astaga, untung kau ketemu aku,” kata pria itu menyombong. “Kalau kau menikah dengannya, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama!”
“Sayangku…,” jawab istrinya, “Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau yang akan menjadi petugas pompa bensin.”
Ini adalah kisah yang disadur dari The Best Of Bits & Pieces, satu dari 71 kisah dalam Buku Chicken Soup for the Couple’s Soul.
Apa hikmah dari kisah ini? Banyak manusia yang menjadi sukses karena dukungan dari perempuan yang menjadi istrinya. Sebaliknya, tidak sedikit juga laki-laki yang jatuh dan hancur karena perempuan yang dinikahinya.
Sungguh, pernikahan adalah upaya penyatuan dua kekuatan yang jika berhasil melakukannya maka keberhasilan pun akan kita raih (meski harus terlebih dahulu – dan juga memakan waktu yang tidak sebentar – melewati berbagai halangan).
There always the tough woman behind a great man, rasanya kita tidak asing dengan quotes ini, bahwa selalu ada wanita tangguh di balik kehebatan seorang pria. Bagi pria yang sudah memiliki pasangan hidup, sosok wanita yang menonjol dan menjadi penentu kesuksesannya adalah wanita yang ada di sampingnya. Bagi para pria, sosok wanita tangguh dibutuhkan tidak hanya untuk membantunya berhasil dalam karir atau pekerjaan saja melainkan menjadi pendamping dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Di sinilah fungsi ganda seorang wanita, karena selain harus mendukung kinerja suami, namun juga harus mampu mengurusi rumah tangga dengan baik.
Menjadi wanita tangguh bagi pasangan itu gampang-gampang susah, karena harus siap menerima dalam situasi dan kondisi apapun. Seorang wanita harus siap menjadi motivator saat pasangannya dalam keadaan jatuh dan terpuruk. Saat seorang pria jenuh dengan segala rutinitas kerja, seorang wanita harus bisa menjadi sosok penghibur untuk kembali membuatnya bersemangat, ketika pria sedang membutuhkan pundak untuk bersandar maka wanitapun harus siap memberikan bahunya untuk pasangannya. Selain itu seorang wanita juga harus siap saat dimintai pendapat atau solusi untuk memecahkan suatu masalah, atau menjadi teman diskusi yang baik.
Seorang pria membutuhkan wanita yang mengerti akan kesibukannya, memahami karakter pribadinya, sabar, serta tidak menuntut apalagi menekan untuk meminta perhatiannya. Dan di sinilah seorang wanita diuji, apakah ia mampu menjadi seorang wanita tangguh untuk mendampingi pasangannya. Salah satu hal yang dimiliki oleh wanita tangguh selain pengertian adalah kemandirian, dimana dia mampu mencukupi segala kebutuhannya sendiri, bukan berarti harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansialnya, tetapi yang dimaksud mandiri disini adalah tidak selalu menggantungkan diri pada pasangan. Bayangkan saja jika segala sesuatu harus bergantung pada pasangan, segala macam hal- hal kecil saja minta pendapat, tentu ini malah menambah masalah dalam sebuah hubungan.
Namun bagaimana dengan pria yang hidup sendiri, yang dengan kesendiriannya dia mampu menjadi seorang yang sukses. Ternyata seorang wanita di belakang pria bukan hanya istri atau pasangan saja, namun bisa juga ibunya. Peran ibu yang bisa memberikan sentuhan halus dalam menghiasai pemikiran dan tindakannya yang selalu menggunakan logika. Ya, seperti kebanyakan orang. Pria dianggap banyak mengandalkan pikiran rasionalnya sehingga kadang hal-hal kecil dan berbau perasaan kerap menjadi nomor sekian dalam hidup mereka.
Di sinilah perlu figur wanita, untuk menyeimbangkan sifat dasar ini. Tidak semua masalah hanya bisa diselesaikan dengan logika namun tentu juga perasaan dibaliknya. Keseimbangan inilah yang akan dapat membentuk pria menyeimbangkan antara pemikiran (rasio) dan perasaan, sehingga dapat membentuk pria yang tangguh.
Seperti banyak peneliti mengatakan bukan hanya IQ (Intelectual Quality) saja diperlukan untuk seseorang mencapai kesuksesan tetapi juga Emotional Quality (EQ), disamping Spiritual Quality. Walau banyak yang sering mempersoalkan isu gender, apalagi untuk memperjuangkan hak-hak wanita untuk memiliki kesempatan yang sama dengan pria khususnya dalam dunia pekerjaan dan hak-hak hidup lainnya,hal ini sebenarnya tidak perlu dipertentangkan dan diributkan. Kedua insan yang berbeda ini justru kalau di padukan akan melahirkan kekuatan. Dan sepertinya juga sudah diterapkan di dunia kerja saat ini, wanita menjadi mitra kerja pria, begitu sebaliknya. Dan semua orang tentu tidak perlu lagi mempermasalahkannya. Di sinilah letak mengapa dua insan ini dapat saling melengkapi.
Jadi, memang ada benarnya bahwa pria yang hebat di belakangnya (dalam terjemahan bebas, di lingkungannya atau didalam hidupnya) terdapat wanita-wanita yang tangguh pula. Wajar kalau yang terdekat yaitu isteri atau pasangan yang menjadi penilai utama. Namun sebenarnya bisa lebih dari itu, misalnya ibunya atau bahkan para sahabat dan keluarga yang selalu menginspirasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar