Tips Pendidikan Anak Usia Dini
Anak adalah amanah bagi kedua orang tua, tentunya kita tidak
bisa menghindar dari kewajiban kita yang sudah menjadi hak bagi anak. Kewajiban
kita adalah mendidik anak mulai dari umur 0 tahun sampai menikah. Hak anak
adalah mendapatkan pedidikan yang baik dari orang tua, agar kelak menjadi anak
yang sholih sholihah.
Banyak orang tua merasa sulit untuk memperhatikan pendidikan
anak-anak mereka, terutama untuk orang tua yang bekerja. Tapi orang tua harus
bersedia berkorban demi kemajuan pendidikan anaknya. Lihatlah beberapa tips
berikut ini yang akan membantu Anda memastikan bahwa anak Anda menerima jenis
pendidikan yang diajarkan dengan benar.
Pertama, Anda harus memahami kemampuan anak Anda. Anda perlu
memahami kemampuan mereka sebelum Anda mulai mengajari mereka sesuatu yang
baru. Setiap anak memiliki kebutuhan, kemampuan dan kekuatan yang berbeda.
Sangat penting untuk memahami anak Anda sendiri dan tidak membandingkannya
dengan anak-anak yang lain. Beberapa anak mungkin memiliki kecepatan belajar
yang lebih lambat dibandingkan dengan orang lain dan sebagai orang tua, Anda
akan perlu mengidentifikasi itu. Luangkan waktu bersama anak Anda untuk
memahami dirinya dan keterampilannya serta menilai seberapa tajam dia dalam
memilah hal-hal baru. Anda harus memahami mereka jika Anda benar-benar ingin
mereka belajar bisa belajar dengan baik.
Pastikan bahwa lingkungan tempat anak Anda belajar adalah
lingkungan belajar yang baik. Lingkungan sangat mempengaruhi kemampuan seorang
anak untuk belajar. Anak membutuhkan lingkungan yang memungkinkan dia untuk
berkonsentrasi. Bermain dan belajar harus seiring sejalan, sehingga harus ada
beberapa kegiatan bermain bersama dan beberapa kegiatan pendidikan.
Pastikan bahwa anak Anda aman. Jangan memarahi mereka jika
mereka membuat kesalahan, karena kesalahan adalah langkah pertama untuk
memperbaiki kesalahan. Biarkan anak-anak belajar dari kesalahan mereka. Ini
membantu mereka belajar progresif dan memperkuat landasan pendidikan mereka.
Cobalah untuk menjaga kepentingan mereka dengan membuat proses belajar
menyenangkan.
Membantu anak berprestasi dengan meningkatkan kemampuan
mereka. Membuat mereka belajar untuk mengharapkan lebih dari apa yang mereka
bisa. Dorong mereka untuk menjadi lebih baik tetapi jangan sampai terlalu
memaksa mereka. Pikirkan kemampuan anak untuk menjadi lebih baik dan kemudian
menetapkan batas yang realistis bagi mereka untuk mencapainya.
Jika Anda benar-benar ingin anak Anda belajar, Anda perlu
bersabar. Pikiran anak-anak masih berkembang dan Anda harus memberi mereka
waktu. Anda harus konsisten dalam usaha Anda dan harus mengajar mereka bukan
untuk kepentingan itu, tapi untuk memastikan bahwa mereka belajar sesuatu.
Membangun ikatan positif dengan anak Anda sehingga dia merasa nyaman belajar
dengan Anda. Jika Anda terlalu sibuk atau bersikap kasar kepadanya, anak Anda
mungkin akan takut kepada Anda. Ini akan menghambat proses belajar dan anak
mungkin akan kehilangan minat dalam pendidikannya. Sebagai orang tua, Anda harus aktif dalam membimbing anak
dan memastikan mereka mendapatkan lembaga pendidikan yang tepat. Temukan
sekolah terbaik untuk mereka, tapi Anda tetap harus membimbing mereka sepulang
dari sekolah dan membantu mereka serta mengajarkan mereka hal-hal baru untuk
mereka pahami.
Kunci Sukses Pendidikan Anak di Tangan Ibu
Peran ibu dalam mendidik anak-anaknya sangat besar. Di
tangan para ibu lah, nasib generasi penerus bangsa. Karena itu cendekiawan BJ
Habibie menekankan perlunya mendidik ibu rumah tangga agar mereka mampu
memberikan kontribusi maksimal dalam keluarga, terutama mendidik anak.
"Pesantren dan lembaga pendidikan lainnya harus
membantu para ibu rumah tangga supaya memperoleh pengtahuan yang memadai untuk
memintarkan keluarganya," kata mantan Presiden RI tersebut pada acara
Talkshow bertema "Mendidik dengan Hati" yang digelar dalam rangka
puncak perayaan Ultah Yayasan Al Firdaus di The Sunan Hotel.
Mengingat penting dan strategisnya peran seorang perempuan
dalam mendidik generasi penerus bangsa, ilmuwan konstruksi pesawat terbang ini
tak setuju terhadap pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri guna
memperoleh penghasilan.
Hal itu dinilainya memprihatinkan, karena ketika keluarga
kehilangan peran seorang ibu di dalamnya, anak-anak ibarat kapal yang tak
memiliki nahkoda dalam menjalankan pendidikannya.
"Terlalu banyak ibu rumah tangga (IRT) yang ke luar
negeri demi mencari uang sehingga anak sendirian di rumah dan tidak memperoleh
perhatian. Ini memprihatinkan. Makanya saya tak setuju ada pengiriman
TKW," kata dia yang pernah menjabat Menteri Riset dan Teknologi selama 20
tahun.
Menurutnya, seorang ibu harus mempunyai pengetahuan yang
memadai untuk memintarkan keluarganya. Dengan demikian proses pembelajaran
dalam keluarga biusa berjalan baik.
Cara Obama Mendidik Anak-Anaknya
Presiden Amerika Serikat Barack Obama ternyata memiliki sisi
humor, bahkan untuk menegur anak-anaknya. Dalam sebuah acara bincang-bincang
yang diadakan oleh stasiun TV NBC, Obama dan istrinya membeberkan tips mendidik anak untuk
menjauhkan anak-anaknya dari tato.
"Yang akan kami katakan kepada mereka 'ketika mereka
memiliki tato, maka Ibu dan ayah akan membuat tato yang persis sama dengan yang
mereka buat, dengan desain dan di lokasi yang sama'," ujar Obama seperti
dilansir reuters.
"Pemikiran kami mungkin akan menghalangi mereka dari
ide untuk memberontak," jelasnya.
Selama acara, Presiden juga mengatakan ia mengerti ketika
istrinya sempat menyebut dirinya orangtua tunggal pada awal april lalu. Hal
tersebut terjadi karena kesibukan Obama sehingga mereka sempat terpisah selama
seminggu saat kampanye Senat dan presiden.
"Ada saat di mana Michelle mungkin merasa seperti
orangtua tunggal. Saya pikir dia pasti memahami beban seorang perempuan apabila
mereka diberikan tanggung jawab untuk membesarkan ana-anak dan bekerja pada
saat yang sama," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar