Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Anak

Peran orang tua dalam pembinaan anak

Pengertian Pembinaan
Secara kodrati orang tua memiliki peran dominan terhadap pembinaan anak-anaknya yang merupakan amanat dari allah SWT dan harus di pertanggung jawabkan di hadapan allah nantinya. Sebagaimana firman allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا * سورة التحريم 6

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan ahli kalian dari api neraka.

Bagi orang tua, anak merupakan nikmat dan amanah dari allah, pahala yang mengalir dan perhiasan kehidupan dunia. Mereka adalah cahaya mata, pengharum hidup, buah hati, dan bumbu kehidupan, mereka adalah tulang punggung kita, tunas kehidupan, mutiara cinta, jembatan generasi harapan, kenangan abadi sampai alam akhirat. 

Anak kita merupakan hasil cinta dan ladang harapan kita. Mereka itu ibarat ranting yang rindang, bunga yang indah, penyejuk hati, ibarat taman rumah, belahan hati, keindahan hidup dan bagian dari kita. Kita mendidik anak sewaktu mereka masih kecil, ketika mereka dewasa menjadi pengayom dan benteng pengaman saat kita lanjut usia yang akan membawa orang tua hidup bahagia di dunia dan meninggikan derajat orang tua di surga kelak, sebagaimana firman allah dan sabda rasulullah shollalohu ‘alaihi wasalam :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ * سورة الطور 21

Artinya : Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami susulkan anak cucu mereka, dan kami tidak mengurangi sedikitpun dari ( pahala ) amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakan.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَظُنُّهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ الْجَنَّةَ سَأَلَ عَنْ أَبَوَيْهِ وَزَوْجَتِهِ وَوَلَدِهِ، فَيُقَالُ إِنَّهُمْ لَمْ يَبْلُغُوا دَرَجَتَكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ قَدْ عَمِلْتُ لِي وَلَهُمْ فَيُؤْمَرُ بِإِلْحَاقِهِمْ بِهِ * رواه الطبراني عن ابن عباس

Artinya : Ketika seorang masuk surga dia menanyakan kedua orang tuannya, istrinya dan anaknya. Maka dikatakan “ Sesungguhnya mereka tidak sampai pada derajatmu.” Dia berkata, “Ya Tuhanku, sungguh aku telah beramal untuk diriku dan keluargaku.” Maka diperintahkan mereka untuk menyusul kepadanya.

Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Anak Melalui Doa


Beberapa hal yang harus dilakukan orang tua dalam pembinaan anak yang akan menjadi generus mereka :
a.      
 Mendoakan anaknya.

Para orang tua agar banyak berusaha, berdoa dan tawakal kepada allah agar putra-putrinya bisa menjadi generasi yang bisa di banggakan nusa bangsa dan agama. Ingat doa orang tua itu mustajab ! orang tua jangan bosan-bosan untuk terus mendoakan putra-putrinya, khususnya di waktu-waktu mustajabah, terutama di waktu sepertiga malam. Ucapan orang tua kepada anaknya juga merupakan doa, maka dari itu apabila orang tua sedang marah pada anaknya, hendaknya menghidari kata-kata yang jelek agar putra-putrinya terhindar dari keburukan ucapan itu.
b.      Menjadi teladan bagi anak

Orang tua ibarat sekolah pertama sebagai pusat untuk menumbuh kembangkan kebiasaan ( tabiat ), mencari pengetahuan dan pengalaman. Orang tua adalah perantara untuk membangun kesempurnaan akal anak dan kedua orang tuanya lah yang bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangun ( mengembangkan ) kefahaman anak. Karena anak dilahirkan dalam keadaan fitrah sebagimana hadits di bawah ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: كُلُّ إِنْسَانٍ تَلِدُهُ أُمُّهُ عَلَى الْفِطْرَةِ، وَأَبَوَاهُ بَعْدُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ، فَإِنْ كَانَا مُسْلِمَيْنِ فَمُسْلِمٌ ... الحديث * رواه مسلم

Artinya : Tiap-tiap manusia dilahirkan oleh ibunya atas fitrah ( bersih dari dosa ), kemudian setelah itu kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak itu yahudi, Nasrani atau Majusi. Jika kedua orang tuanya islam, maka anaknya juga islam.
Peran orang tua sebagai pembentuk karekter pada anak sangat dominan. Sehingga dalam mendidik putra-putrinya hendaknya bisa memberikan contoh yang baik, bukan hanya sekedar menasihati, memerintah atau bahkan membentak. Anak lebih cepat terpengaruh sikap dan perilaku orang sekitarnya daripada hanya sekedar nasehat. Karena salah satu ciri anak adalah suka mengikuti apa yang ia lihat. Anak yang tumbuh berkembang dikeluarga yang tertib dalam menjalankan sholat, membaca alquran, membiasakan berbicara yang baik, dengan sendirinya anak itu insya allah akan mengikutinya.
Ajakan nasehat yang baik harus selalu disampaikan sejak usia dini sebagaimana rasulullah memerintahkan kepada orang tua untuk mengajak sholat pada anak-anak yang masih kecil. Sabda rasulullah SAW :
عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا» * رواه ابو داود

Artinya : Perintahlah anak kecil untuk ( mengerjakan ) sholat ketika telah berumur 7 tahun, dan ketika telah berumur 10 tahun maka pukullah dia karena meninggalkan sholat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh