Begadang di Masjid Nabawi

Begadang di Masjid Nabawi

nuansaonline dot net, UDARA panas di luar hotel tak dapat membendung keinginan kami bersama keluarga dan rombongan untuk pergi ke Masjid Nabawi yang jaraknya kurang lebih 150 meter dari hotel tempat kami menginap, Kamis (4/9) tengah malam waktu setempat.

Masalahnya, ba'da salat Jumat (5/9), kami sudah harus meninggalkan Madinah Almunawwarah menuju ke Mekah. Sebelumnya kami akan mampir di Bir Ali, berjarak 12 km dari Kota Medinah, sebagai tempat mikat untuk melaksanakan ibadah umrah. Keindahan dan kemewaham Masjid Nabawi semakin tampak dalam keheningan malam. Tidak begitu banyak jamaah yang melaksanakan ibadah di sana. Kebanyakan jamaah menikmati tidurnya untuk persiapan sahur dinihari. Petugas kebersihan yang berbaju biru tua pun dengan leluasa membersihkan karpet, lantai, menata Alquran di tempatnya, serta mengelap benda-benda yang sebagian besar terbuat dari emas di sudut-sudut dan ruang utama Masjid Nabawi dengan braso sehingga kembali terlihat mengkilat.
Demikian pula petugas yang membersihkan galon air zamzam dan mengisi kembali yang kosong. Sebagian besar ruangan di Masjid Nabawi tampak seperti itu. Namun tidak demikian halnya di tempat-tempat yang memiliki keutamaan seperti Raudhah yang berkarpet abu-abu kehijauan. Ini adalah sebuah area yang bersambung dengan mimbar Nabi Muhammad dan juga berdampingan dengan makam Rasulullah beserta sahabat Umar bin Khattab dan Abu Bakar Assiddik. Makam tersebut merupakan rumah Nabi sewaktu masih hidup.

Raudhah adalah miniatur taman surga yang bila kita salat di dalamnya sama dengan salat di taman surga. Jamaah berdesak-desakan untuk masuk ke area yang luasnya kira-kira hanya 20 x 10 m tersebut.
Beruntung kami dapat melaksankan ibadah-ibadah sunnah di dalam Raudhah seperti salat sunnah, membaca Al Quran, berdoa, dan berzikir yang sangat sulit kita lakukan bila pagi atau siang hari karena banyaknya jamaah yang ingin masuk ke sana.

Usaha kami untuk melek di tengah malam Jumat tidak sia sia. Alhamdulillah, kami dapat melaksanakan ibadah sunnah serta mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keutamaan dalam Masjid Nabawi, yakni seribu kali lipat dibanding masjid-masjid lainnya di bumi, kecuali Masjidil Haram di Kota Mekah yang pahalanya seratus ribu kali.

Keesokan harinya pada hari Jumat sejak jam 10.00 Masjid Nabawi sudah dipenuhi jamaah. Jangan harap Anda akan salat Jumat dengan tenang apabila datang diatas pukul 11.00 karena dipastikan masjid sudah penuh baik di lantai satu maupun lantai dua. Hanya ada satu pilihan tempat yang lapang yaitu di pelataran masjid yang panasnya mencapai 40-50 derajat celsius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh