Harus Benar Benar Menginginkannya

Harus Benar Benar Menginginkannya

Siapakah diantara Anda yang ingin masuk Surga? demikian pertanyaan seorang Ustad pada jamaah pengajiannya, serempak semua jamaah," menjawab sayaaaa...". Selanjutnya apa Anda yakin akan mendapatkannya..?, para jamaah mulai terpecah menjawabnya. Apakah Anda berani mengambil resiko untuk mewujudkan keinginan Anda..? pertanyaan inipun sebagian dijawab dengan senyum-senyum. Apakah Anda benar-benar mau mewujudkannya..? jawaban terdengar tidak kompak. Setelah dimotivasi baru jawaban kompak. Secara empiris, hasil penelitian, dan dogma (dalil) memang sedikit orang yang meraih kesuksesan tertinggi apakah itu mencapai Surga atau kesuksesan lainnya, yang lebih banyak adalah orang yang menginginkan suksesnya. Pertanyaan Ustad diatas adalah sesuai dengan filosofi The Disney Way yaitu Dream, Believe Dare Do. "Saya bermimpi, saya menguji mimpi saya terhadap keyakinana saya, saya beranai mengambil resiko, dan saya melaksanakan visi saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu."---Walt Disney. Tiga pernyataan Walt Disney merupakan uraian dari pertanyaan pokok, Apakah Anda sunguh-sungguh menginginkannya..?---Napoleon Hill.

Demikian juga tentang pernyataan Alloh jika seseorang benar-benar mencintai Alloh," Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Ali Imran : 31). Alloh menunjukan cara mencintai Alloh demikian caranya, tapi kemudian kebanyakan amnusia tidak dengan sungguh-sungguh mau melakukannya. Padahal semua orang mengaku bahawa ia mencintai Alloh. Dalam dalil yang lain untuk memotivasi manusia Alloh memberikan ancaman," “Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah [9]:24). Dalam ayat ini, Allah menunjukkan ancaman dan penentangan-Nya terhadap orang-orang yang lebih mencintai hal selain Diri-Nya, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya.

Mari kita tanyakan kembali tentang cita-cita kita apakah kita hanya menyetujui keinginannya, ataukah kita sudah benar-benar menginginkannya, sehingga berani menghadapi, atau melalui hidup dengan cara apapun. Silahkan uji dalam semua cita-cita Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh