Waspada Meskipun Anda Butuh
LDII Kediri - Kebutuhan dan keinginan yang obsesif yang tak terkontrol dapat membahayakan diri. Marilah kita simak kejadian nyata di bawah ini. Seorang teman berceritra bahwa ia sedang menunggu janji seseorang yang tak kunjung dipenuhinya. Suatu hari secara tidak sengaja berkenalanlah teman saya ini dengan seseorang yang mengajak berbisnis tentang jual beli mata uang asing. Ia menawarkan uang ringgit, bila ia mau membelinya maka ia akan memberikan keuntungan yang lebih banyak dan berlipat. Untuk meyakinkan bahwa uang itu adalah benar teman saya ini diberi beberapa lembar uang ringgit untuk ditukar ke money changer, dan iapun menerimanya kemudian ia tukarkan. Benar saja uang itu berlaku dan sah. Kemudian teman saya dimintai uang sebesar Rp.5000.000,- (lima juta rupia) dan ia dijanjikan bahwa minggu ini akan diberikan lebih banyak lagi uang ringgit tersebut. Melihat keuntungan yang besar teman saya ini pinjam ke beberapa orang dengan harapan mendapat uang imbalan yang berlipat.
Terayu oleh iming-iming keuntungan yang pantastis, sampai penawaran yang tidak rasionalpun dikerjakan. Mari kita berpikir sedikit, jika uang ringgit yang katanya banyak berada itu memang ada dan berlaku,mengapa tidak tukarkan saja sendiri ,mengapa harus dibeli dulu oleh orang lain. Kemudian uang sampel yang diberikan pada teman saya itu, mungkin memang benar-banar uang yang berlaku sehingga ketika dites untuk ditukar di money changer benar adanya, tapi uang yang lainnya yang dijanjikan belum juga dikeluarkan dengan berbagai dalih.
Tentang kondisi teman saya. Ia adalah seorang yang mengalami kebangkrutan usahanya, utang banyak di sana sini, untuk makan sehari-haripun ia harus mencarinya setiap hari dengan berbagai upaya. Tanggungan keluarga yang banyak yang sedang membutuhkan baik makanan dan keperluan lainnya. Tidak punya pekerjaan tetap, beberapa kali gagal dalam bisnis termasuk modal teman-temannya ikut dalam kerugian itu. Kini ia dalam kondisi dikejar-kejar utang dan dikejar kebutuhan sehari hari. Tingkat kepercayaan yang menurun akibat beberapa janji yang tidak terpenuhi dsb. Kondisi yang terjepit demikian ini kadang membuat seseorang kehilangan control, tingkat kewaspadaan menurun, sebagaimana orang dalam keadaan panik, dan terhanyut ia akan memegang apa saja yang sekiranya dapat menyelematkan hidupnya; entah itu kayu, batu dan bahkan kayu berduri.
Dari sisi penipu atas nama hipnotis jika orang sedang banyak masalah dan sedang mencari harapan sangatlah mudah dikendalikan dengan cara diyakinkan, jika ia mulai berespons pada saat itulah sipemberi sugesti dapat mengendalikan ke mana saja, sampai pada hal yang tidak rasional, ia seakan menyetujui, mempertahankan, dan membelanya, sehingga ia berani berargumen dan mebela jika ada orang lain yang mengoreksinya. Ia akan sadar jika ternyata lama-lama tak terbukti benar, pada saat itu ia baru mengiyakan saran orang lain.
Hati-hati banyak hal yang memukau dan menghipnotis, hingga kita akan melakukannya dengan sukarela. Dengarkan nasehat orang jawa “ojo kagetan”. Dan jangan lupa berdoa setiap hari mohon perlindungan pada Alloh. “Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar