Makna Hidup Menurut Islam Akan Memberi Rasa Hidup
Motivasi Hidup |
Kita sering di suguhi berita-berita tentang kenakalan remaja, KDRT, Korupsi dan kejahatan-kejahatan lainnya, timbul pertanyaan kenapa ? jawabannya adalah mereka belum mengetahui makna hidup dalam islam yang sebenarnya.Sebagian orang tidak mengerti makna hidupnya, sehingga ia membuang waktu dan energi tanpa arah. Kekosongan makna ini melahirkan kecemasan dan ketakutan, ini tampak pada perilaku yang tidak bertanggungjawab dari muali hura-hura alias hedonis sampai perasaan depresi yang beberapa diantaranya mengahiri hidupnya dengan bunuh diri. Di negara maju dengan budaya modrn kebebasan dan hedonisme menjadi cirinya, angka bunuh diri naik terus. Menurut Victor Frankl ini terjadi karena mereka tidak punya makna hidup. Makna tidak lain adalah tujuan hidup atau Visi. Bagi mereka yang bukan orang iman kadang dengan susah payah menanyakan apa sih makna hidup saya. Ketika karyanya diterima orang lain atau kehadirannya meberikan manfaat baru ketemu maknanya, demikian itu karena cara mereka mencari makna semata dengan cara materialis semata.
Jika Anda menjumpai orang yang bingung mencari makna hidupnya ajaklah ia mengaji nanti dia akan menemukan makna hidup manusia yang sebenarnya Alloh tidak menciptakan manusia sekedar iseng atau main-main, melainkan Alloh mengatakan maksudnya, Dalam FirmanNya,“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” [Al Mu’minuun [23] : 115 ] bahkan secara tegas maksud penciptaan jin dan manusia, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melaikan untuk beribadah kepadaku”. [Adz Dzariyat [51] : 56]. Inilah makna hidup manusia hingga semua kegiatannya harus dikaitkan dengan tujuan ini dengan demikian tindakan manusia menjadi berjiwa alias memiliki ruh tidak seperti robot, atau manusia tanpa tujuan dengan kalimat bodohnya, aku tidak minta dilahirkan, hidupku hanya keterlemparan atau kesalahan orang tuaku.
Dengan makna hidup yang jelas memberi rasa hidup dan kesadaran hidup, mengerti apa yang harus dilakukan, kemana arah yang dituju. Viktor Frankl menyimpulkan dari pengalaman hidupnya sebagai tawanan di Kamp Konsentrasi Jerman saat perang Dunia ke dua, bahwa orang yang memiliki makna/visi hidupnya lebih mampu menahan siksaan dan stres. Dalam aplikasi kehidupan nyata orang yang memilki visi sanggup menghadapi resiko kehidupan. Demikian juga orang beriman yang sadar tujuan hidupnya maka ia akan tahan menghadapi cobaan dari resiko dari kehidupan, karena ia yakin bahwa cobaan adalah paket keberadaannya, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah 214). Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar