Mengenang sosok wanhat LDII H.Ahmad Suarno
Sejarah Logo LDII |
Apa yang dikatakan Dewan Penasehat ( Wanhat ) DPP LDII,
H.Ahmad Suarno, yang juga mantan Ketua Umum LEMKARI, terhadap kepengurusan DPP
LDII masa bakti 2005-2010. Kita mempunyai beban berat, kata pak warno, demikian
pria ini biasa dipanggil, kepada nuansa disela-sela Munas VI LDII di Hotel
Millenium Jakarta. Kemajuan tekhnologi tak bisa di bendung, lanjutnya,
karenanya pimpinan ldii harus mampu member nuansa persatuan, kebersamaan, dan
persaudaraan, sehingga kita tidak hanyut dalam arus globalisasi. LDII adalah
organisasi yang berorientasi pada masalah-masalah yang berhubungan dengan
moral. Kemajuan tekhnologi tidak semuanya bagus. Itu merupakan ancaman manakala
tekhnologi itu bertentangan dengan moral. Pada era 70-an, kata Pak Warno,
sensor film bioskop begitu ketat. Sehingga secara moral tidak terlalu banyak
pengaruh. Tetapi sekarang lihat, ribuan keping vcd porno dimusnahkan aparat.
Tetapi masih beberapa ribu lagi yang tidak tertangkap, tidak dimusnahkan. Belum
lagi soal miras dan narkoba. “itu tantangan ulama seluruh Indonesia, bukan
hanya ldii. Ini tantangan zaman. Semua pengurus ldii harus mampu member
kontribusi bagi santri-santri yang ada,” harapnya.
Lebih lanjut di katakan, bahwa perkembangan organisasi ini
senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Jika tidak kita akan tergilas oleh
perkembangan zama itu sendiri. Kalau kita lihat dari masa ke masa, paradigma
yang tertuang dalam AD/ART organisasi pada hakekatnya sejalan dengan
perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat. Namun demikian ada yang tetap,
yang kita harus konsisten, yaitu kesepakatan pengurus ldii untuk tetap
mempertahankan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Alasannya,
kata dewan penasihat DPP LDII ini, bahwa zaman ini berkembang terus. Pemikiran
tentang kemungkinan tumbuhnya Negara yang berbasis etnis kita lihat dalam skala
global. Sebagai bangsa yang solid sejak 1945, kita berusaha semaksimal mungkin
untuk tetap dalam kerangka NKRI. “Kita tahu bagaimana solidnya Negara-negara di
uni soviet, tetapi sekarang bagaimana, Negara itu telah pecah berkeping-keping,
kita tidak ingin seperti itu,” ujarnya.
Kalau kita lihat perpecahan dari satu bangsa ke bangsa yang
lain, tambah H. Ahmad Suarno, dari satu bangsa yang utuh menjadi bangsa yang
berkeping-keping, itu akan melemahkan bangsa itu sendiri. Masalah lain yang
dihadapi bangsa ini, menurut Pak Warno, bagaimana menanggulangi atau memberikan
pertolongan kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, seperti
tanah longsor, banjir, gempa bumi, gelombang tsunami, dan sebagainya. Dalam
usaha-usaha yang bersifat social dan kemanusiaan, adalah merupakan masalah yang
cukup serius untuk ditanggulangi.
1 komentar:
semoga kita ketularan semangat juangnya...
Posting Komentar