Amalan Sedekah Dalam Islam
Sedekah Yang Benar |
Orang sedekah di jamin oleh allah dan doa para malaikat
setiap pagi akan di beri ganti yang lebih baik dan lebih banyak. Ingat bahwa
sedekah yang baik itu ketika kita merasa berat [ owel : jawa ] karena hati saat
itu berperang antara keinginan bersedekah atau tidak, kalau sedekah hartanya
jadi berkurang kalau nggak sedekah tapi punya, kalau bahasa anak-anak sekarang
hati jadi galau. Tentu sebagai orang iman harus yakin akan janji allah :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " قَالَ اللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ " * رواه
مسلم
Artinya : Allah berfirman “ Hai Ibna Adam infaqlah maka aku
akan menginfaki kamu.
Ingatlah akan ancaman dari rasulullah, tentang orang yang
tidak bersedekah justru mereka suka mengumpulkan harta dunia:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ: "الدُّنْيَا دَارُ مَنْ لَا دَارَ لَهُ، وَمَالُ مَنْ لَا مَالَ لَهُ،
وَلَهَا يَجمَعُ مَنْ لَا عَقْلَ لَهُ * رواه احمد فى تفسير ابن كثير
Artinya : Dunia adalah rumahnya orang yang tidak mempunyai
rumah di akhirat, dan hartanya orang yang tidak akan mempunyai harta, dan orang
yang mengumpulkan dunia adalah orang-orang yang tidak ada akal baginya.
Dalam surat At-Takatsur telah di jelaskan dengan gamblang
bagaimana orang-orang yang suka menumpuk-numpuk harta akhirnya mereka akan
melupakan kewajiban ibadahnya, sebagaimana cerita tentang Tsa’labah, dia
awalnya adalah orang yang sangat miskin sekali, kemudian oleh allah dia di beri
kekayaan, hari berganti hari, minggu berganti minggu dia mulai tidak tampak
shalat berjamaah di masjid, dan hanya bisa mengikuti shalat jumat, di akhir
cerita Tsa’labah dia menganggap bahwa zakat sebagaimana pajak. Allah
mengingatkan kita dalam surat at-takastur tentang harta dunia :
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا
سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ
عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
(7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8)
Artinya :
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [Maksudnya:
bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan
seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan]
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu),
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan
yang yakin,
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan
'ainul yaqin ['Ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga
menimbulkan keyakinan yang kuat]
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Sedekahlah sebelum hari itu datang
Ingatlah selain sedekah adalah perintah allah namun ketika
sedekah itu di hari mendekati kiamat maka tidak akan di terima para mustahiq :
حَدَّثَنَا
آدَمُ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، حَدَّثَنَا مَعْبَدُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ حَارِثَةَ
بْنَ وَهْبٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
" تَصَدَّقُوا، فَإِنَّهُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ،
فَلاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا، يَقُولُ الرَّجُلُ: لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا،
فَأَمَّا اليَوْمَ، فَلاَ حَاجَةَ لِي بِهَا " - رواه البخاري
Artinya : Nabi bersabda “ Kalian sedekahlah, sesungguhnya
akan datang suatu zaman pada kalian di mana ada seorang laki-laki berjalan
dengan membawa sedekah, namun tidak ada seorangpun yang menerima sedekahnya,
ada laki-laki lain berkata “jika kamu datang kemarin pasti sedekahmu akan saya
terima, ingatlah di hari itu tidak ada hajat atas harta tersebut”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar