DPD LDII Kediri Kembangkan Ekonomi Mandiri Untuk Kesejahteraan Umat
Add caption |
Menyadari betapa pentingnya kekuatan ekonomi sebagai salah
satu instrumen dakwah, DPD LDII Kabupaten Kediri sejak 30 November 2005 telah
memiliki toko retail dengan merk dagang alfamart sebagai bentuk bekerjasama
antara cv ub persada mandiri dengan PT Sumber Alfaria Trijaya. Peresmian dilakukan
oleh Ir.H.Rathoyo Rasdan, MBA mewakili DPP LDII maupun LPESN. “Disyukuri bahwa
warga ldii di wilayah Kediri sudah mulai menyadari arti berbisnis riil (nyata)
dan professional yang bisa dipertanggungjawabkan baik secara legal maupun bisnis
dengan memperhitungkan/mempelajari proforma rugi/laba,” papar Rathoyo. Dengan terobosan ini, lanjut Rathoyo, bisa dijadikan moment
pemicu untuk bangkitnya usaha bersama (UB) yang lain sebagai bagian dari upaya
untuk memakmurkan warga sekaligus sebagai upaya nyata dalam memberikan
kontribusi kemajuan ekonomi nasional.
Semenjak, Direktur CV UB PERSADA MANDIRI, H.M Bayu Afiudin,
SE, yang juga sebagai ketua DPD LDII Kab. Kediri menyatakan bahwa sudah saatnya
UB-UB bergabung untuk membuat usaha baru yanglebih menguntungkan dan
manageable. Dengan bergabungnya UB-UB maka akumulasi modal menjadi semakin
besar sehingga bisa memilih usaha yang
mumpuni untuk dikelola secara professional. Dengan dukungan modal yang memadai
maka tidak canggung lagi untuk bergerak ke sector formal untuk lebih member keamanan
kepada para pemegang saham maupun kepada partner kerja. Selama ini UB-UB yang ada masih bersifat informal. Meskipun berada
dibawah payung hokum PIKUB tetapi bila terjadi permasalahan dengan pihak ketiga
maka susah untuk menyelesaikan secara hukum. Pihak vendor, supplier ataupun
partner kerja hampir bisa dipastikan minta kepastian hukum atas kerjasama yang
akan dilakukan.” Kami bersyukur Kab. Dan Kota Kediri telah memulai kearah itu. Mudah-mudahan
ini menjadi awal yang baik untuk kemajuan UB-UB di masa yang akan datang,”
jelasnya. Mengenai toko ratail ini, H.Imam Basuki sebagai wakil
direktur CV UB PERSADA MANDIRI, sekaligus sebagai coordinator bagian koperasi,
wirausaha dan tenaga kerja DPD LDII Kab.Kediri, mengatakan bahwa hingga saat
ini usaha retail masih menjanjikan dan terus berkembang. Ini berdasarkan
pengalaman selama 10 tahun mengelola toko retail di arab Saudi.
Secara historis UB merupakan gerakan kepedulian dilingkungan
LDII dalam merespon krisis ekonomi Indonesia tahun 1997 yang berdampak pada
menurunnya tingkat kesejahteraan ekonomi sebagian masyarakat Indonesia. UB juga merupakan usaha yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah dalam kegiatannya yang menjadi identitas dan simbol LDII, serta sebagai
wahana untuk saling tolong menolong guna meningkatkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat di linggkungannya. Secara operasional UB didirikan di tingkat kecamatan atau di
bawah koordinasi pimpinan cabang LDII seluruh Indonesia dengan berbagai ragam
jenis usaha, mulai jasa sampai produksi (manufaktur). Namun usaha yang paling popular
adalah usaha pracangan (retail) untuk
menyediakan kebutuhan sembako bagi para anggotanya.
H.M. Bayu Afiudin, SE kepada Nuansa menjelaskan, bahwa dalam
perjalanan waktu ternyata mengelola toko retail tidak semudah yang dibayangkan,
semula memang mudah mendirikan toko pracangan karena sudah banyak orang yang
mendirikan toko semacam itu. Tetapi ternyata dalam pengelolaannya, jauh berbeda
antara pracangan yang dimiliki perorangan dengan yang dimiliki bersama ( orang
banyak ). Jika pracangan yang dimiliki oleh perorangan tanpa prosedur yang
rumit, asalkan menjalankan toko dengan hati-hati dengan mengambil margin keuntungan
tertentu maka hasil segera didapat dengan indikasi mudah. Dulu punya berapa
sekarang punya berapa, dan masih tetap bisa kulakan berarti toko berkembang dan
menghasilkan keuntungan.
Lain halnya dengan mengelola pracangan yang dimiliki oleh
orang banyak. Bermacam-macam tuntutan harus dipenuhi. Harus mempunyai prosedur
adminitrasi yang memadai, bisa memenuhi kebutuhan anggota, harus mampu mengendalikan hutang dan piutang,
mempunyai laporan yang bisa dipertanggung jawabkan, dsb. “Dilapangan, dengan
tuntutan semacam itu, banyak UB LDII sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki orang
banyak belum mampu memenuhinya, “ tandas bayu.
Lebih lanjut bayu menjelaskan bahwa dalam study modern,
untuk berhasil dalam bisnis retail harus menguasai beberapa hal, seperti
mempunyai lokasi strategis yang mudah dijangkau konsumen, harga yang mampu
bersaing, serta tidak mengenal belanja hutang karena akan mempengaruhi cash
turn over (perputaran kas). Selain itu juga kita harus mengetahui barang yang
paling laku dari ribuan item yang ditawarkan, system dan prosedur juga harus
baik karena penanganan item barang dagangan jumlahnya ribuan. Tidak kalah
penting adalah managemen pergudangan yaitu kapan dan berapa barang-barang harus
order.
Terobosan yang paling mungkin untuk dilaksanakan UB adalah
waralaba denga pemilik nama dagang yang sudah teruji keberhasilannya. Dengan
berwaralaba, UB akan banyak belajar sambil berjalan untuk kemajuan di masa yang
akan dating. Tidak menutup kemungkinan UB akan menjadi pewaralaba mengingat
jaringan UB yang begitu luas di seantero pelosok nusantara. “ Untuk mendirikan
toko waralaba tidak sulit, sediakan modal, personal, ajukan lokasi kepada
pewaralaba atau serahkan keseluruhan pada pewaralaba dengan take over
(mengambil alih) toko yang sudah jalan (beroprasi dan profitable), “ papar ayah
dua anak ini kepada wartawan Nuansa di teras rumahnya yang sejuk di Kandangan,
Kediri.
Sementara, mengenai kebijakan umum program DPD LDIIKab.Kediri kedepan adalah akan senantiasa melakukan peningkatan kinerja
organisasi, meningkatkan kualitas SDM, memperdayakan potensi LDII, dan
meningkatkan kerukunan inter dan antar umat beragama. Khusus mengenai kualitas
sumber daya manusia, DPD LDII Kab.Kediri berpandangan bahwa keberhasilan
pembangunan tidak terlepas dari kualitas SDM yang memiliki ketrampilan
profesionalisme yang berbasis pada penguasaan iptek. Secara umum LDII juga akan
tetap memprioritaskan kegiatan pembelajaran Al-Quran dan Al-Hadits, serta
memperbanyak aktivitas social yang menyentuh kehidupan kerukunan antar umat
beragama, dengan tetap mengacup pada AD/ART organisasi.
Beberapa program prioritas yang dicanangkan DPD LDII
Kab.Kediri secara eksternal adalah terus menjalin hubungan antar lembaga,
memberdayakan ekonomi umat, kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan
re-orientasi politik. Secara secara internal ldii terus berupaya meningkatkan
sdm, aktivasi organisasi hingga ujung
tombak, desentralisasi, serta pemberdayaan lembaga otonomi dan semi otonomi,
dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar