Senin, 02 September 2013

Kewajiban Mencari Maisyah Yang Halal

Kewajiban mencari maisyah Yang Halal dan hasilnya

Kewajiban mencari maisyah Yang Halal - Allah telah menempatkan kita di bumi dengan segala sarana kehidupan. Semua yang ada di bumi di ciptakan untuk kita, untuk kepentingan kita dan penggunaanya sudah di atur sedemikian rupa  sesuai dengan ketetapan hukum yang ada. 
Mencari Maisyah Halal
Allah telah menentukan bahwa yang ada di bumi ini ada yang hukumnya halal ada yang hukumnya haram dan ada yang syubhat (sepertinya barang itu halal, tapi sepertinya haram) jadi tidak jelas halam haramnya. Kita wajib mencari yang halal dan menjauhi yang haram. Adapun yang syubhat maka hendaknya di jauhi supaya kita tidak terjerumus kepada yang haram.

Allah telah menentukan bahwa dalam pembagian rezeki itu tidak sama. Diantara kita ada yang rezekinya pas-pas an bahkan kurang, ada yang cukup dan ada yang lebih dan kaya raya. Inilah keadilan Allah agar manusia hidupnya bisa normal. Kenapa begitu? Karena kalau semua miskin maka tidak ada kemajuan dalam hidup dan kalau semua kaya raya siapa yang menjadi pembantu, buruh, kuli yang menyelesaikan pekerjaan kasar yang tidak bisa ditangani oleh orang–orang tertentu.
Firman Allah :
وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ * سورة الاعراف 10
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di dalam bumi dan Kami (Allah) telah menjadikan untuk kamu di dalam bumi tersebut beberapa penghidupan, tetapi sangat sedikit kamu sekalian yang bisa bersyukur.”  
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ * سورة الحجر 20
Artinya : “Dan Kami Allah telah menjadikan pengupa jiwa ( penghidupan ) dalam bumi untuk kamu sekalian, dan orang yang kalian bukan yang member rezeki kepada mereka ( mereka ialah keluarga yang jadi tanggungannya, pelayan-pelayan dan binatang ternak). ”
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا * سورة النباء 11
Artinya : “Dan Kami telah menjadikan siang sebagai waktu untuk usaha mencari maisyah.”
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ * سورة الزخرف 32
Artinya : “Adakah mereka yang membagi rahmat Tuhanmu? Kamilah (Allah) yang membagi diantara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan Kami mengangkat sebagian mereka diatas sebagiannya beberapa pangkat, agar sebagian mereka menjadikan sebagiannya sebagai pelayan dan rahmat Tuhanmu itu lebih baik daripada apa-apa yang mereka kumpulkan.”
Sabda Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ، وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ، وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ ... الحديث * رواه مسلم
Artinya : “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, di antara halal haram itu ada perkara yang serupa, kebanyakan manusia tidak mengerti barang yang serupa-serupa (syubhat). Barang siapa yang menjauhi barang yang syubhat berarti dia telah membersihkan kehormatannya dan agamanya, dan barang siapa yang jatuh dalam syubhat sungguh dia telah jatuh di dalam barang yang haram ….”
طلب الحلال واجب على كل مسلم  * رواه الديلمى
Artinya : “Mencari yang halal itu wajib atas tiap-tiap muslim.”
أَجْمِلُوا فِي طَلَبِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ كُلًّا مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ * رواه ابن ماجة
Artinya : “Perbaikilah dalam mencari harta dunia karena sesungguhnya semua itu dimudahkan kepada untuk apa dia diciptakan baginya.”
Firman Allah :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ * سورة النحل 97
Artinya : “Barang siapa yang beramal sholih dari laki-laki maupun perempuan sedangkan dia beriman maka Kami Allah pasti menghidupkan dia dalam kehidupan yang baik dan pasti Kami balas mereka dengan pahala yang lebih baik dari yang mereka amalkan.”
Sabda Rasulullah :
إِنَّ اللهَ تعالى يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ * رواه مسلم
Artinya : “Sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi itu mencintai seorang hamba yang taqwa yang kaya dan yang menyamar.”

Sebagaimana mencari rezeki yang halal itu hukumnya wajib dan cara mencarinya supaya diperbaiki maka niat mencari rezeki yang halal itupun perlu diluruskan, karena banyak orang mencari rezeki itu biasanya semata-mata hanya karena tuntutan perut atau tuntutan keperluan yang harus diatasi. Kalau di dalam mencari rezeki niatnya karena seperti yang tersebut diatas, maka dia akan mendapatkan sesuatu yang diperlukan saja, di luar itu dia tidak dapat apa-apa. Tetapi kalau dalam mencari rezeki yang halal itu di niati sebagai menetapi perintah wajibnya mencari rezeki yang halal, dengan kata lain “saya mencari rezeki itu semata-mata sakdermo menetapi perintah Allah dan Rasul ” Yaitu menetapi perintah allah :

وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ * سورة الجمعة 10
Artinya : “Dan carilah sebagian dari keutamaan Allah dan berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak agar kamu beruntung. ”
Dan sabda Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam :
طلب الحلال واجب على كل مسلم  * رواه الديلمى
Artinya : “Mencari yang halal itu wajib atas tiap-tiap orang muslim. ”

Maka dengan niat yang benar ini seseorang akan mendapat rezeki dari usahanya itu, keperluannya tercukupi dan dia mendapatkan pahala karena menetapi kewajiban, bahkan pol karena disamakan dengan orang yang jihad di jalan Allah dan mendapatkan keutamaan akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan arsy pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah. Artinya kalau niatnya benar maka dunianya dapat akheratnya juga dapat. Perhatikan dalil-dalil di bawah ini :
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ... الحديث * رواه البخاري
Artinya : “Sesungguhnya amal-amal itu dangan niat dan bagi tiap-tiap orang itu tergantung niatnya  . . . ”

Hadist Riwayat Zaid bin Ali :
“Dari Ali ia berkata : seseorang  datang kepada Nabi Sholallahu ‘alaihi  wasallam. Maka dia bertanya : Wahai Rasulullah manakah usaha yang paling utama ? Rasulullah menjawab :  yaitu pekerjaanya seseorang dengan tangannya sendiri dan tiap-tiap perdagangan yang baik. Karena sesungguhnya Allah senang kepada seoran g mu’min yang bekerja dan barang siapa yang bekerja keras untuk kepentingan keluarganya maka dia itu seperti  jihad fisabilillah Azza Wajalla. ”

“Dari Ali ia berkata  Aku mendengar Rasulullah bersabda : ada di bawah arsy-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah yaitu seseorang yang bepergian di bumi mencari sebagia rezeki/keutamaan dari Allah sedangkan dia kembali kepada keluarganya dengan membawa rezeki tersebut. ”

Setelah kita mempunya niat yang benar, dan berusaha memiliki jenis maisya yang halal bukan berarti tidak ada kendala, bisa juga banyak kendala untuk mendapatkan jenis usaha yang halal sampai berhasil. Syetan tidak ridho kalau kita menjadi orang yang benar, mereka pasti akan terus berusaha dan terus berusaha agar orang yang akan melakukan kebenaran itu tidak berhasil dan gagal. Mereka pasti  akan memasukan pengaruhnya dalam jenis usaha halal apa saja agar kita terjerumus kepada yang haram/syubhat akhirnya melakukan yang haram.

Oleh karena itu kita harus selalu waspada terhadap segala upaya syetan yang mempengaruhi kemauan kita, jangan sampai kita terpengaruh hanyut dalam rayuan syetan dan untuk itu penting bagi kita mengenali pengaruh syetan yang masuk kedalam semua usaha kita dan kita perlu mempelajari contoh-contoh kasus yang telah terjadi di sekeliling kita.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...