Sejarah Penyembahan Berhala
Imam al hakim meriwayatkan tentang penyembahan berhala bahwa antara Nabi nuh ‘alaihisalam
dan Nabi Adam ‘alaihisalam itu ada sepuluh generasi, semuanya di atas satu
syariat ( agama ) yang benar. Lantas mereka berselisih, maka Allah mengutus
para Nabi kepada mereka dengan member kabar gembira dan kabar yang menakutkan.
Setan
( mudah-mudahan laknat Allah tetap atasnya ) telah menghiasi kepada kaum nuh
dengan pemujaan/peribadatan pada patung-patung. Pertama kali yang dilakukan
setan ialah menghiasi mereka dengan mengagungkan kuburan-kuburan dan
nyepi/nepi/bersemedi/bermeditasi di atasnya.
Penyembah Berhala |
Imam bukhari meriwatkan dari shohabat ibnu abbas dia berkata
tentang patung berhala Wad, Suwaa’, Yaghuts,Ya’uq dan Naser, bahwa ini semua
adalah nama orang-orang yang sholeh dari
kaum Nuh. Ketika mereka wafat, syetan membisikan kepada mereka ( kaum Nuh ), “
Dirikanlah tugu-tugu di tempat duduk mereka dan masing – msing tugu berilah
nama dengan nama-nama mereka “. Maka kaum Nuh melakukan bisikan mereka ( setan
), dan mereka tidak memuja/menyembah tugu-tugu patung tersebut. Sehingga ketika
telah mati semua generasi yang membangun tugu dan telah hilang ilmu pengetahuan
tentang itu, maka di sembahlah/dipujalah patung yang didirikan oleh nenek
moyang mereka.
Seandainya setan yang terlaknat itu menyuruh mereka sejak
awal untuk beribadah kepada patung yang mereka dirikan niscaya mereka menolak
dan tidak mentaatinya. Tetapi setan menyuruh mereka hanya untuk membangun tugu
yang bergambar orang yang sholeh, dengan tujuan orang-orang dari generasi
berikutnya itu mau sholat disekitar patung, kemudian generasi berikutnya lagi
diarahkan untuk memuja/menyembah kepada patung-patung tersebut bukan lagi
beribadah kepada Allah di dekat patung.
Selanjutnya ketika Allah mengutus Nabi nuh alaihisalam
kepada kaumnya dan beliau menetap di situ untuk mengajak mereka kembali ke
jalan Allah, kaumnya sombong dan menolak kepada ajakan tersebut sehingga Allah
menghancurkan mereka dengan taufan, ( banjir ).
Sesudah itu kaum ‘Ad juga menyembah banyak tuhan antara lain
menyembah berhala Huda, Shuda, dan Shomuda, maka Allah mengutus Nabi Hud
alaihisalam untuk mengajak kembali ke jalan Allah tetapi mereka membangkang
sehingga mereka dirusak dihancurkan oleh Allah dengan angin. Begitu pula kaum
Tsamud, maka Allah mengutus Nabi sholeh alaihisalam kepada mereka, tetapi
mereka mendustakan Nabi sholeh alaihisalam maka Allah menghancurkan mereka pula
dengan suara ledakan/dentuman/suara yang sangat keras. Kemudian kaum Ibrohim ‘alaihisalam
mereke menyembah/memuja matahari, bulan, bintang mereka menyembah patung-patung
berhala dan lain-lain. Demikian pula orang-orang Bani Isroil awalnya mereka
menyembah patung anak sapi dan orang-orang berikutnya menyembah kepada Uzair
dan orang-orang Nasrani menyembah Nabi Isa Al-Masih. Orang-orang majusi memuja
api, kaum lain memuja air, dan tiap kaum memuja kepada apa yang setan
menghiasinya sesuai kemampuan akal mereka.
Perintah ibadah dan larangan menyembah kepada selain Allah ( syirik )
Allah ta’ala sering mengawali perintah ibadah dan di
gandengkan dengan larangan syirik ( penyembahan berhala / selain Allah ) seperti
firman Allah :
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ... الأية * سورة النساء 36
Artinya : Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian
menyekutukan Allah dengan sesuatu.
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
... الأية * سورة النحل 36
Artinya : Dan sesungguhnya kami ( Allah ) telah mengutus di
tiap-tiap umat seorang utusan ( dengan perintah ). “ Beribadahlah kepada Allah
dan jauhilah thoghut ) peribadatan/menyembah kepada selain Allah ).
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * سورة البقرة 21
Artinya : Wahai manusia, beribadahlah kepada tuhan kalian
yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang terdahulu dari kalian,
supaya kalian bertaqwa.
Diiringi ayat 22 yang melarang syirik :
فَلَا
تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * سورة البقرة 22
Artinya : Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah
sesuatu persamaan ( sekutu ) sedangkan kalian itu mengerti.
Di dalam hadits di cerikatakan ada seseorang bertanya kepada
Nabi, “ Wahai Nabi tunjukanlah kepadaku amalan yang mendekatkan aku ke surge dan
menjauhkan aku dari neraka “. Jawab Nabi, “ sungguh kamu telah menanyakan
sesuatu yang besar, tetapi sesungguhnya itu mudah bagi orang yang dimudahkan
oleh Allah yaitu :
تَعْبُدُ اللَّهَ
لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ... الحديث * رواه البخاري عن أبي هريرة
Artinya : Kamu beribdahlah kepada Allah, jangan menyekutukan
Allah dengan sesuatu.
Dalil –dali diatas menunjukan pentingya pemahaman tentang
ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan syirik yang dilarang oleh Allah.
Pengertian penyembahan/ibadah menurut para ulama ahli al-quran dan alhadits
adalah :
واعلموا أن العبادة هي طاعة الله بإمتثال ما أمر الله به
على ألسنة الرسل أواسم جامع لكل ما تحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الظاهرة
والباطنة *
Artinya : Ibadah adalah thoat kepada allah
dengan menetapi apa-apa yang di perintahkan oleh allah melalui lisan para rasulNya.
Atau nama yang menghimpun kepada semua yang di cintai dan di ridhoi oleh allah terdiri dari ucapan-ucapan maupun
amalan-amalan yang dhohir dan bathin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar