Minggu, 01 September 2013

Sejarah Penyembahan Berhala

Sejarah Penyembahan Berhala

Imam al hakim meriwayatkan tentang penyembahan berhala bahwa antara Nabi nuh ‘alaihisalam dan Nabi Adam ‘alaihisalam itu ada sepuluh generasi, semuanya di atas satu syariat ( agama ) yang benar. Lantas mereka berselisih, maka Allah mengutus para Nabi kepada mereka dengan member kabar gembira dan kabar yang menakutkan.
Penyembah Berhala
Setan ( mudah-mudahan laknat Allah tetap atasnya ) telah menghiasi kepada kaum nuh dengan pemujaan/peribadatan pada patung-patung. Pertama kali yang dilakukan setan ialah menghiasi mereka dengan mengagungkan kuburan-kuburan dan nyepi/nepi/bersemedi/bermeditasi di atasnya.
Imam bukhari meriwatkan dari shohabat ibnu abbas dia berkata tentang patung berhala Wad, Suwaa’, Yaghuts,Ya’uq dan Naser, bahwa ini semua adalah  nama orang-orang yang sholeh dari kaum Nuh. Ketika mereka wafat, syetan membisikan kepada mereka ( kaum Nuh ), “ Dirikanlah tugu-tugu di tempat duduk mereka dan masing – msing tugu berilah nama dengan nama-nama mereka “. Maka kaum Nuh melakukan bisikan mereka ( setan ), dan mereka tidak memuja/menyembah tugu-tugu patung tersebut. Sehingga ketika telah mati semua generasi yang membangun tugu dan telah hilang ilmu pengetahuan tentang itu, maka di sembahlah/dipujalah patung yang didirikan oleh nenek moyang mereka.
Seandainya setan yang terlaknat itu menyuruh mereka sejak awal untuk beribadah kepada patung yang mereka dirikan niscaya mereka menolak dan tidak mentaatinya. Tetapi setan menyuruh mereka hanya untuk membangun tugu yang bergambar orang yang sholeh, dengan tujuan orang-orang dari generasi berikutnya itu mau sholat disekitar patung, kemudian generasi berikutnya lagi diarahkan untuk memuja/menyembah kepada patung-patung tersebut bukan lagi beribadah kepada Allah di dekat patung.
Selanjutnya ketika Allah mengutus Nabi nuh alaihisalam kepada kaumnya dan beliau menetap di situ untuk mengajak mereka kembali ke jalan Allah, kaumnya sombong dan menolak kepada ajakan tersebut sehingga Allah menghancurkan mereka dengan taufan, ( banjir ).
Sesudah itu kaum ‘Ad juga menyembah banyak tuhan antara lain menyembah berhala Huda, Shuda, dan Shomuda, maka Allah mengutus Nabi Hud alaihisalam untuk mengajak kembali ke jalan Allah tetapi mereka membangkang sehingga mereka dirusak dihancurkan oleh Allah dengan angin. Begitu pula kaum Tsamud, maka Allah mengutus Nabi sholeh alaihisalam kepada mereka, tetapi mereka mendustakan Nabi sholeh alaihisalam maka Allah menghancurkan mereka pula dengan suara ledakan/dentuman/suara yang sangat keras. Kemudian kaum Ibrohim ‘alaihisalam mereke menyembah/memuja matahari, bulan, bintang mereka menyembah patung-patung berhala dan lain-lain. Demikian pula orang-orang Bani Isroil awalnya mereka menyembah patung anak sapi dan orang-orang berikutnya menyembah kepada Uzair dan orang-orang Nasrani menyembah Nabi Isa Al-Masih. Orang-orang majusi memuja api, kaum lain memuja air, dan tiap kaum memuja kepada apa yang setan menghiasinya sesuai kemampuan akal mereka.

Perintah ibadah dan larangan  menyembah kepada selain Allah ( syirik )

Allah ta’ala sering mengawali perintah ibadah dan di gandengkan dengan larangan syirik ( penyembahan berhala / selain Allah ) seperti firman Allah :
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ... الأية * سورة النساء 36
Artinya : Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ... الأية * سورة النحل 36
Artinya : Dan sesungguhnya kami ( Allah ) telah mengutus di tiap-tiap umat seorang utusan ( dengan perintah ). “ Beribadahlah kepada Allah dan jauhilah thoghut ) peribadatan/menyembah kepada selain Allah ).
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * سورة البقرة 21
Artinya : Wahai manusia, beribadahlah kepada tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang terdahulu dari kalian, supaya kalian bertaqwa.
Diiringi ayat 22 yang melarang syirik :
فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * سورة البقرة 22
Artinya : Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah sesuatu persamaan ( sekutu ) sedangkan kalian itu mengerti.
Di dalam hadits di cerikatakan ada seseorang bertanya kepada Nabi, “ Wahai Nabi tunjukanlah kepadaku amalan yang mendekatkan aku ke surge dan menjauhkan aku dari neraka “. Jawab Nabi, “ sungguh kamu telah menanyakan sesuatu yang besar, tetapi sesungguhnya itu mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah yaitu :
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ... الحديث * رواه البخاري عن أبي هريرة
Artinya : Kamu beribdahlah kepada Allah, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu.
Dalil –dali diatas menunjukan pentingya pemahaman tentang ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan syirik yang dilarang oleh Allah.
Pengertian penyembahan/ibadah menurut para ulama ahli al-quran dan alhadits adalah :

واعلموا أن العبادة هي طاعة الله بإمتثال ما أمر الله به على ألسنة الرسل أواسم جامع لكل ما تحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الظاهرة والباطنة *
Artinya : Ibadah adalah thoat kepada allah dengan menetapi apa-apa yang di perintahkan oleh allah melalui lisan para rasulNya. Atau nama yang menghimpun kepada semua yang di cintai dan di ridhoi  oleh allah terdiri dari ucapan-ucapan maupun amalan-amalan yang dhohir dan bathin.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...