Jumat, 20 September 2013

Negara Berkembang Dan Negara Maju

Pengertian Negara Berkembang Dan Negara Maju

negara berkembang dan negara maju di dunia
Para eksekutif dari Negara berkembang dan negara maju yang berkomunikasi sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan intelegensi. Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang di nyatakan pemalas di Negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di Negara maju atau kaya di eropa dan Negara maju lainnya.

Lalu apa perbedaan Negara Berkembang Dan Negara Maju

Perbedaan antara negara berkembang dan negara maju adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya yang telah terbentuk dalam waktu yang lama melalui pendidikan dan kebudayaan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di Negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti / mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut :
1.    Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Kejujuran dan integritas.
3.    Bertanggung jawab.
4.    Hormat pada aturan dan hukum masyarakat.
5.    Hormat pada hak orang lain/warga lain.
6.    Cinta pada pekerjaan.
7.    Berusaha keras untuk menabung dan investasi.
8.    Mau bekerja keras.
9.    Tepat waktu.
Di Negara berkembang / terbelakang / miskin , hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut. Sebagian besar masyarakatnya tidak patuh. Bagaimana dengan kondisi masyarakat dan bangsa kita ? apakah nilai-nilai ini juga bertentangan dengan akhlaqul karimah dalam ajaran islam ? dalam alquran allah swt telah berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا * سورة الاحزاب 21
Artinya : Sesungguhnya pada diri rasulullah SAW terdapat tauladan yang baik bagi mereka yang menggantungkan harapannya kepada allah dan hari akhirat serta banyak berdzikir kepada allah.
Keteladanan berupa akhlaq yang mulia ( akhlaqul-karimah) yang diajarkan dan dicontohkan kepada seluruh umatnya dan patut kita teladani antara lain :
1.    Sifat yang wajib bagi rasul seperti sidiq ( jujur ), amanah ( dapat dipercaya ), tabligh ( menyampaikan ) dan fathanah ( cerdas ). Keempat sifat ini membentuk dasar keyakinan umat islam tentang kepribadian rasulullah SAW.
2.    Integritas juga menjadi bagian penting dari kepribadian rasulullah SAW yang telah sedemikian kuat sehingga tak ada yang bisa mengalihkannya dari apapun yang menjadi tujuannya.
3.    Prinsip kesetaraan di depan hokum merupakan salah satu dasar terpenting.
4.    Salah satu fakta menarik tentang nilai-nilai manajerial kepemimpinan rasulullah SAW adalah penggunaan konsep sahabat ( bukan murid, staff, pembantu, anak buah, anggota, rakyat dan hamba ) untuk menggambarkan pola hubungan anatara beliau sebagai pemimpin dengan orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya. Sahabat dengan jelas mengandung makna kedekatan dan keakraban serta kesetaraan.
5.    Keberhasilan Muhammad SAW sebagai seorang pemimpin tak lepas dari kecakapannya membaca situasi dan kondisi yang di hadapinya, serta merancang strategi yang sesuai untuk di terapkan.
6.    Tidak mengambil kesempatan dari kedudukan. Rasulullah wafat tanpa meninggalkan warisan material. Sebuah riwayat malah menyatakan bahwa beliau berdoa : “ Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama golongan orang-orang miskin di hari kiamat.”
7.    Visioner futuristic ( melilhat kedepan ). Sejumlah hadits menunjukan bahwa rasulullah SAW seorang pemimpin yang visioner, berfikir demi masa depan ( sustainable ).
8.    Menjadi prototype ( model ) bagi seluruh prinsip dan ajarannya. Pribadi rasulullah SAW benar-benar mengandung cita-cita dan sekaligus proses panjang upaya pencapaian cita-cita tersebut. Beliau adalah personifikasi dari misinya. Terkadang kita lupa bahwa kegagalan sangat mudah terjadi manakala kehidupan seorang pemimpin tidak mencerminkan cita-cita yang diikrarkannya.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...