Minggu, 22 September 2013

Kemandirian Sebagai Kebutuhan Remaja

Kemandirian Sebagai Kebutuhan Remaja

Kemandirian Belajar
Syarat pertama agar remaja punya kemampuan bersaing, tentu saja adalah kemampuan membangun dan mengembangkan nilai-nilai dan semangat kemandirian remaja

Dimaksud mandiri bukan diartikan sempit sebagai mampu menyelesaikan persoalan secara sendirian, tetapi mampu melakukan terobosan-terobosan penyelesaian berbagai jenis masalah dan persoalan secara sistemik, bertahap dan terorganisasi.

Untuk mencapai kemampuan mandiri seperti ini, maka kemandirian merupakan syarat dasar yang diperlukan.

Ciri-ciri kemandirian

Seseorang yang memiliki kemandirian, memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.    Mampu dan mau berinisiatif dalam segala hal.
2.    Mampu mengerjakan tugas rutin yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang lain.
3.    Memperoleh kepuasan dari pekerjaannya.
4.    Mampu mengatasi rintangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesan.
5.    Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap tugas dan kegiatan yang dihadapi.
6.    Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena dia berani mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja yaitu :
1.    Usia, pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lajan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Pertama-tama anak-anak akan merasa lebih tergantung pada orang-tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.
2.    Jenis kelamin, keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifat-sifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa ada perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.
3.    Pendidikan, semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki seseorang ( guru, orang tua & lilngkungan ), kemungkinan untuk mencoba sesuatu yang baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.
4.    Keluarga, orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam meletakan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.
5.    Konsep diri, ( pemahaman tentang kemampuan diri sendiri ). Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan berkompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka yang memandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.
6.    Interaksi sosial, kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik, akan mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik, tidak mudah menyerah, akan mendukung untuk berprilaku mandiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian, seseorang tidak dapat terelepas dari factor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Factor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berpikir mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...