Selasa, 17 September 2013

Akibat Pergaulan Bebas

Akibat Pergaulan Bebas

Akibat Pergaulan Bebas
Pada saat ini pergaulan bebas sudah sampai pada tingkat yang paling mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul dengan lawan jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, dikalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, dijaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.

Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealism dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya, oleh karena itu supaya dihindari. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orang tua hendaknya bersikap tegas dan seimbang. Tegas dalam hal hokum dan juga seimbang antara pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orang tua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia semakin meningkat, orang tua dapat member lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas dengan lawan jenis di masa kini, orang tua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan dengan sabar, dan bijaksana kepada para anak remaja. Remaja, jika diperlukan, diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orang tua hendaknya memberikan teladan dalam menekan bimbingan serta pelaksanaan latihan tentang moral yang sesuai dengan ajaran islam. Allah dan rasul telah memberikan pedoman untuk bergaul yang tentunya juga sesuai untuk pegangan hidup para remaja. Mereka hendaknya dididik selalu ingat dan melaksanakan ajaran al-quran dan al-hadits. Dengan memiliki latihan moral yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbautan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan serta memahami segala sesuatu yang menjadi konsekuensi dari perbuatannya itu. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan dengan kesadarannya.

Kondisi tersebut diperparah dengan kenyataan yang perlu mendapatkan perhatian dan control dari orang tua lebih serius, yaitu :

a.       Materi pornograpfi dan hal-hal negatif lainnya yang mudah dan murah diakses baik di dunia maya maupun di buku dan media elektronik lainnya.
b.      Kehidupan malam yang mulai dilakukan sebagian remaja juga tengarai menjadi penyebab seks bebas. Apabila orang tua tidak peduli, kegiatan seks bebas di kalangan remaja menjadi semakin meningkat.
c.       Remaja rentan pada seks bebas karena dalam dirinya terjadi perubahan fisik hormonal. Ini yang memicu mereka ingin coba-coba untuk menjawab perubahan fisikal hormonal dalam dirinya.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...