Rabu, 28 Agustus 2013

Manfaat Disiplin Bagi Diri Sendiri

Manfaat Disiplin Bagi Diri Sendiri

Pengertian disiplin adalah kesadaran untuk mentaati/mematuhi semua peraturan dan norma yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 
Makalah Disiplin
Pembentukan disiplin diri adalah suatu proses penyatuan sikap atau tindakan dan merupakan mekanisme koordinasi yang baik antara keyakinan ( iman ), pemikiran dan gerakan jasmani terutama panca indera. Cepat lambat proses ini sangat tergantung pada besar kecilnya kadar keimanan yang ada pada diri itu sendiri. Kadar keimanan yang rendah bisa tumbuh menjadi tinggi apabila terus diberikan pembinaan melalui pemahaman ilmu quran dan hadist dengan cara mengaji dan menerima nasihat-nasihat agama secara quran dan hadist. Berarti adanya keimanan yang kuat pada diri seseorang diperlukan dimensi waktu dalam perjalanan suatu proses, sehingga pada suatu saat atau kondisi tertentu tercapainya suatu diri yang selalu taat dan patuh terhadap ketentuan yang diatur dalam quran dan hadits serta ketentuan yang berlaku di masyarakat dan diatur dalam ketentuan pemerintah.

Untuk lebih dapat memahami pentingnya memiliki disiplin diri dan peranannya bagi keberhasilan tujuan, maka pada uraian dibawah ini perlu difahami bahwa manusia hidup mempunyai tujuan, dan bagaimana atau syarat apa yang harus dimiliki agar tujuan hidup tersebut tercapai, baik secara individual maupun secara terorganisasikan.

Tujuan dan sasaran hidup dalam kaitannya dengan disiplin diri

Dalam kaitannya dengan disiplin diri, perlu kita ketahui bahwa manusia hidup di dunia ini, baik secara individu, kelompok atau kelompok yang lebih besar yang biasanya dalam bentuk organisasi selalu memiliki cita-cita dan ada keinginan untuk mewujudkan cita-cita tersebut yang dirakit dalam bentuk tujuan. Tetapi sebelum tujuan ini muncul, manusia ini biasanya terlebih dahulu dihadapkan dengan masalah-masalah seperti menyangkut bidang pangan, papan dan sandang serta kehidupan lainnya, baik itu secara individual maupun secara berkelompok. Selanjutnya manusia baru merumuskan tujuannya. Apa itu tujuan dan sasarannya ? tujuan adalah suatu kondisi dan atau tempat yang ingin dicapai pada waktu yang akan dating. Adapaun sasaran lebih banyak diartikan strategi yang akan dicapai, jadi lebih kuantitatif sehingga bisa diukur dan diuji.
Manusia memiliki tujuan ini beraneka ragam, kadang-kadang tujuan masing-masing bertentangan karena memang kondisinya berbeda, tetapi tidak sedikit dengan kondisi dan latar belakang yang sama memiliki tujuan yang sama pula.
Kelompok manusia yang memiliki tujuan yang sama ini bergabung dalam keeratan hubungan sosial yagn tinggi dan membentuk apa yang disebut organisasi. Jadi manusia berorganisasi memberikan cirri bahwa kelompok tersebut memiliki :
a.       Tujuan yang sama
b.      Tingkat kebersamaan dan sosialisasi yang tinggi
c.       Tingkat peradaban yang tinggi
d.      Sumber kekuatan yang potensial
Bagaimana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan ? manusia dalam organisasi ini mulai menata potensi yang dimiliki dan membuat ketentuan-ketentuan atau aturan main bagi para pelaku organisasi yang dirumuskan dan dibahas sehingga memperoleh persepsi yang sama dan akhirnya terwujudlah kesepakatan-kesepakatan yang harus ditaati bersama. Berarti para pelaku organisasi dalam kiprahnya sehari-hari sudah melekatkan dirinya dengan ketentuan-ketentuan/kesepakatan tersebut. Dengan demikian modal dasar pemilikan disiplin diri para pelaku organisasi sangat dituntut keberadaan dan pemberdayaanny, tanpa ini tujuan organisasi tersebut tidak akan tercapai.

Disiplin diri yang kuat sebagai modal dasar untuk mencapai tujuan hidup yang haqiqi

Disiplin diri yang kuat hanya bisa terwujud bila tumbuhnya disiplin tersebut didasarkan pada keimanan. Kita sebagai seorang muslim iman kepada quran sebagai firmannya allah dan hadist sebagai sabdanya rasulullah saw, disiplin diri diwujudkan dalam bentuk kehidupan sehari-hari seperti mentaati aturan dan waktu sholat, puasa, zakat, ibadah haji, menuntut ilmu ( quran dan hadits ) dengan kehidupan lainnya secara quran dan hadits.
Dengan dasar keimanan, seorang muslim tidak lagi memiliki tujuan sebagai hasil rekayasa pikirannya, tetapi diarahkan dan diberitahu oleh sang maha pencipta ( Allah ) yaitu bahwa tujuan kehidupannya ingin masuk ke dalam surge allah dan terhindar dari neraka-Nya. Jadi dalam mencapai tujuan ini seorang muslim oleh allah dan rasul-Nya diberikan petunjuk-petunjuk selama hidupnya dengan strategi yang perlu dicapai yaitu diantaranya meningkatkan amal sholeh ( amal kebajikan ) semaksimal mungkin dengan cara memberdayakan pikiran, jasmani dan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan dalam jalan allah. Sesuai dengan firman allah dalam alquran :


انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ * سورة التوبة 41


Artinya : berangkatlah kamu, baik dalam keadaan ringan maupun berat dan membelalah dengan hartamu dan dirimu dalam jalan allah, demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengerti.

Dalam perjalanan mencapai tujuan hidupnya, seorang muslim banyak mengalami rintangan dan tantangan yang kesemuanya merupakan ujian atau cobaan yang sifatnya tidak menyenangkan, seperti : penurunan pendapat, kemelaratan, ejekan dan hinaan dari orang lain, dan badan kurang sehat. Atau sebaliknya cobaan yang menyenangkan, seperti : diberi kekayaan, pekerjaan yang enak, diberikan pangkat dan jabatan yang empuk. Sebagaimana firman allah dalam alquran :


... وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ * سورة الاعراف 168


Artinya :
… Dan mencoba allah kepada mereka dengan beberapa kebaikan dan beberapa kejelekan agar supaya mereka kembali.
Pengendalian cobaan-cobaan tersebut hanya satu tindakan yaitu sabar dan ini hanya bisa dilakukan oleh seorang muslim yang memiliki disiplin diri yang kuat.
Selain apa yang diuraikan diatas banyak contoh-contoh lain strategi dalam hidup seorang muslim dalam mencapai tujuan hidupnya, yang secara keseluruhan memerlukan disiplin diri yang kuat.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...