Makna Kepompong

Makna Kepompong Bagi Kita

Ulat Kepompong
Sahabat LDII Kediri, tentu tahu kepompong. Tapi kepompong di sini bukan judul sebuah sinetron remaja seperti yang ditayangkan salah satu stasiun tv swasta. Bukan. Kepompong atau pupa (Latin) yang penulis maksud adalah salah satu stadium kehidupan serangga –kupu-kupu misalnya– yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada serangga atau kupu-kupu yang mengalami metamorphosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap; embrio, larva, pupa, dan dewasa.
Pada stadium pupa ini struktur tubuh dewasa kupu-kupu mulai terbentuk dan struktur tubuh larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak dapat bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung seperti kokon (misalnya kepompong ulat sutra), sarang (misalnya lebah), atau cangkang dan sering kali menggunakan kamuflase  untuk mengecoh predator.
Alkisah, pada suatu hari muncul celah kecil pada sebuah kepompong. Seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu-kupu tersebut berjuang selama berjam-jam untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lubang kecil. Tetapi tampaknya usaha tersebut sia-sia. Berhenti dan tidak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik, dimana tidak bisa berkelanjutan. Maka pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil subuah gunting dan membuka kepompong itu. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya. Tapi apa yang terjadi?

Kupu-kupu itu memiliki tubuh yang tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang. Pria itu tetap memperhatikan dan berharap tidak lama lagi sayap tersebut akan terbuka membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu-kupu itu sendiri. Tetapi semua yang diharapkan pria itu tidak terjadi. Kenyataannya kupu-kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat. Kupu-kupu tersebut tidak pernah bisa terbang.

Apa yang pria itu lakukan dengan segala kebaikannya dan niat baiknya adalah suatu kesalahan fatal. Dia tidak mengerti bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu-kupu tersebut dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong.

Seringkali perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Jika Tuhan memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan, hal itu akan membuat kita lemah. Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan kita tidak akan pernah menjadi kuat.
Kita meminta kekuatan, dan Tuhan memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat. Kita meminta kebijaksanaan, dan Tuhan memberikan kita masalah-masalah yang harus kita pecahkan. Kita meminta kemakmuran, dan Tuhan memberikan kita otak untuk berusaha. Kita meminta keberanian, dan Tuhan memberi kita rintangan untuk kita hadapi.  Kita meminta cinta, dan Tuhan memberikan orang-orang yang dalam kesulitan untuk kita bantu. Kita meminta pertolongan, dan Tuhan memberi kita kesempatan.

Kita tidak menerima apa yang kita inginkan, tapi kita menerima apa yang kita butuhkan. Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu.

Oleh Edy Iriyanto
Staf Redaksi Majalah Nuansa Persada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh