LDII HINDARI KRISIS MORAL DENGAN GELAR MUNAJAT DI MALAM TAHUN BARU
Jakarta, 31 Desember 2017 – Di penghujung tahun ini, kegiatan warga LDII di 34-propinsi
akan difokuskan di masjid
dengan pengajian bersama dan memanfaatkan momen pergantian tahun dengan berdoa
atau bermunajat daripada melakukan kegiatan yang di luar yang lebih banyak
mudhorotnya.
Ir. H. Chiswanto Santoso M.Sc, Ketua DPP LDII yang membidangi Pendidikan Agama dan Dakwah mengatakan: “Kami memilih kegiatan
yang lebih bermanfaat dengan melakukan kegiatan pengajian di mesjid dimana kita
bisa saling menguatkan diri dari sisi ibadah, bersilahturahmi dan berdoa
bersama serta menanamkan sifat mujhid muzhid daripada merayakan tahun baru diluar yang cenderung
pemborosan, menambah kemacetan dan tidak membangun karakter Islami”
Pengajian pada
tahun baru dijadikan LDII sebagai tradisi untuk mengarahkan seluruh warganya
pada sikap perilaku positif dengan melantunkan, memaknai Al Qur’an dan
Al-Hadist serta contoh-contoh pengamalannya, nasehat-nasehat agama oleh
ustadz-ustadz yang disebar ke seluruh pelosok negeri serta kegiatan pelatihan
ketrampilan oleh para pakar yang dimilikinya dan berbagi pengetahuan umum
lainnya.
Dr.
H. Iskandar Siregar, M.Si. Ketua DPP
LDII yang membidangi Kepemudaan mengatakan: ”Moment malam
tahun baru adalah kesempatan seluruh warga LDII untuk bonding yaitu berkumpul mempererat hubungan dengan komunikasi yang baik
antara orang tua dengan anak, dengan sesama
warga internal maupun dengan lingkungan mesjid. Justru inilah saat
pembangunan karakter bisa divisualisasikan disaat krisis moral sedang
berlangsung di negeri ini ”
LDII sangat peduli dengan
perkembangan perilaku sosial yang amat memprihatinkan. Lunturnya nilai,
keyakinan dan pola piker berakibat pada hal-hal yang tidak menguntungkan bangsa
bahkan merusak akhlaq harus dicarikan jalan keluar dengan kegiatan
positif.
“Kita tidak boleh melakukan
pembiaran perilaku jahiliyyah yang mengarah pada maksiat. Tantangan berat bagi
generasi ke depan adalah melawan
pengaruh lingkungan sosial yang melaju cepat. Karena itu pembekalan
agama dan pembinaan akhlaq sebagai pondasi perilaku harus dilakukan secara
terus menerus sehingga terbentuklah generasi yang faqih agama, akhalqul
kharimah serta mandiri, kreatif dan inovatif bisa terwujud”, tekan Chriswanto
Chriswanto menambahkan
bahwa kegiatan ini untuk memaintain kegiatan-kegiatan positif yang sudah
dilaksanakan setahun penuh agar tidak rusak oleh kegiatan akhir tahun yang
melanggar norma agama dan sosial, dan juga sebagai wujud konsistensi LDII dalam
membina generasi muda.
Kegiatan pengajian
serentak di tahun baru disambut gembira seluruh warga, baik yang tinggal di
kota masing-masing atau yang sedang bertamu di kota lain sebagai forum pembinaan
rohani dan kesempatan bertatap muka dengan warga yang berprestasi yang siap
berbagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar