Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam
Sama – sama di yakini, bahwa sebaik –
baiknya kepemimpinandi dunia ini adalah kepemimpinan Nabi Muhammad, Rasulullah
SAW, karena kepemimpinan Rasulullah adalah cermin kepemimpinan yang bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadist. Kepemimpinan Rasulullah ini yang menjadi panutan,
tauladan dan harus di tauladani oleh semua muslim.
لَّقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا * سورة الاحزاب 21
Niscaya
sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
Kepemimpinan islam adalah konsep yang
tercantum dalam Al-Qur’andan as – Sunnah, yang meliputi kehidupan manusia mulai
dari pribadi, berdua, keluarga bahkan sampai umat manusia atau kelompok. Konsep
ini mencakup baik cara – cara memimpin maupun di pimpin demi terlaksananya
ajaran islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat
sebagai tujuannya.
Kepemimpinan islam, sudah merupakan
fitrah bagi setiap manusia yang sekaligus memotivasi kepemimpinan yang islami.
Manusia di amanahi Allah untuk menjadi khalifah
Allah (wakil Allah) di muka bumi, yang bertugas merealisasikan misi sucinya
sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Sekaligus sebagai hamba Allah yang
senantiasa patuh dan terpanggil utuk mengabdikan segenap dedikasinya di jalan Allah.
Sabda Rasulullah SAW:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤول عَنْ رَعِيَّتِهِ * رواه البخاري
في كتاب النكاح
Masing
– masing dari kalian adalah penggembala (pemimpin), dan masing – masing dari
kalian akan di tanya (mempertanggung jawabkan) tentang apa yang di gembalanya
(di pimpinya).
Manusia yang di beri amanah dapat
memelihara amanah tersebut dan Allah telah melengkapi manusia dengan kemampuan
konsepsional atau potensi (fitrah), serta kehendak bebas untuk menggunakan dan
memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Konsep amanah yang diberikan kepada
manusia sebagai Khalifah Fil – Ardli menempati
posisi sentral dalam kepemimpinan islam. Logislah bila konsep amanah
kekhalifahan yang di berikan kepada manusia menuntut terjalinya hubungan atau
interaksi yang sebaik – baiknya antara manusia dengan pemberi amanah (Allah),
yaitu: [1] mengerjakan semua perintah Allah, [2] menjahui semua larangan-Nya,
[3] ridla (ikhlas) menerima semua hukum – hukum atau ketentuan-Nya. Selain
hubungan dengan pemberian amanah (Allah), juga membangun hubungan baik dengan
sesama manusia serta lingkungan yang diamanahkan kepadanya.
Jika memperhatikan teori – teori tentang
fungsi dan peran seorang pemimpin yang di gagas dan dilontarkan oleh pemikir –
pemikir barat, maka kita akan hanya menemukan bahwa aspek kepemimpinan itu
sebagai sebuah konsep interaksi, realisasi, proses otoritas maupun kegiatan
memengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi secara horizontal (antar sesama
manusia) semata. Adapun konsep islam , kepemimpinan sebagai sebuah konsep
interaksi, realisasi, proses otoritas maupun kegiatan memengaruhi, mengarahkan
dan mengkoordinasi baik secara horizontal maupun vertikal (dengan Allah).
Kemudian, dalam teori – teori manajemen,
fungsi pemimpin sebagai perencana dan pengambil keputusan (planer and decision maker), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan dan motivasi (leadership and motivating), pengawasan (controlling) dan lain – lain
Uraian di atas, dapat di tegaskan bahwa,
kepemimpinan islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk
mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerjasama
sesuai dengan al-qur’an dan al-hadist untuk mencapai tujuan yang diingikan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar