Kamis, 21 Januari 2016

Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam

Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam


Sama – sama di yakini, bahwa sebaik – baiknya kepemimpinandi dunia ini adalah kepemimpinan Nabi Muhammad, Rasulullah SAW, karena kepemimpinan Rasulullah adalah cermin kepemimpinan yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist. Kepemimpinan Rasulullah ini yang menjadi panutan, tauladan dan harus di tauladani oleh semua muslim.

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا *  سورة الاحزاب 21
 
Niscaya sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.


Kepemimpinan islam adalah konsep yang tercantum dalam Al-Qur’andan as – Sunnah, yang meliputi kehidupan manusia mulai dari pribadi, berdua, keluarga bahkan sampai umat manusia atau kelompok. Konsep ini mencakup baik cara – cara memimpin maupun di pimpin demi terlaksananya ajaran islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat sebagai tujuannya.

Kepemimpinan islam, sudah merupakan fitrah bagi setiap manusia yang sekaligus memotivasi kepemimpinan yang islami. Manusia di amanahi Allah untuk menjadi khalifah Allah (wakil Allah) di muka bumi, yang bertugas merealisasikan misi sucinya sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Sekaligus sebagai hamba Allah yang senantiasa patuh dan terpanggil utuk mengabdikan segenap dedikasinya di jalan Allah. Sabda Rasulullah SAW:
  كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤول عَنْ رَعِيَّتِهِ * رواه البخاري في كتاب النكاح
Masing – masing dari kalian adalah penggembala (pemimpin), dan masing – masing dari kalian akan di tanya (mempertanggung jawabkan) tentang apa yang di gembalanya (di pimpinya).

Manusia yang di beri amanah dapat memelihara amanah tersebut dan Allah telah melengkapi manusia dengan kemampuan konsepsional atau potensi (fitrah), serta kehendak bebas untuk menggunakan dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Konsep amanah yang diberikan kepada manusia sebagai Khalifah Fil – Ardli menempati posisi sentral dalam kepemimpinan islam. Logislah bila konsep amanah kekhalifahan yang di berikan kepada manusia menuntut terjalinya hubungan atau interaksi yang sebaik – baiknya antara manusia dengan pemberi amanah (Allah), yaitu: [1] mengerjakan semua perintah Allah, [2] menjahui semua larangan-Nya, [3] ridla (ikhlas) menerima semua hukum – hukum atau ketentuan-Nya. Selain hubungan dengan pemberian amanah (Allah), juga membangun hubungan baik dengan sesama manusia serta lingkungan yang diamanahkan kepadanya.

Jika memperhatikan teori – teori tentang fungsi dan peran seorang pemimpin yang di gagas dan dilontarkan oleh pemikir – pemikir barat, maka kita akan hanya menemukan bahwa aspek kepemimpinan itu sebagai sebuah konsep interaksi, realisasi, proses otoritas maupun kegiatan memengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi secara horizontal (antar sesama manusia) semata. Adapun konsep islam , kepemimpinan sebagai sebuah konsep interaksi, realisasi, proses otoritas maupun kegiatan memengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi baik secara horizontal maupun vertikal (dengan Allah).

Kemudian, dalam teori – teori manajemen, fungsi pemimpin sebagai perencana dan pengambil keputusan (planer and decision maker), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan dan motivasi (leadership and motivating), pengawasan (controlling) dan lain – lain

Uraian di atas, dapat di tegaskan bahwa, kepemimpinan islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerjasama sesuai dengan al-qur’an dan al-hadist untuk  mencapai tujuan yang diingikan bersama.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...