Kita Lebih Termotivasi Dari Dalam dan Kekurangan

Kita Lebih Termotivasi Dari Dalam dan Kekurangan

Teori evaluasi kognitif berpendapat bahwa motivasi internal lebih " KUAT memotivasi manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas. Lalu apa saja yang termasuk motivasi internal tak lain adalah kerja atas pilihan dan niat hati sendiri bukan paksaan manusia (karena Alloh), target atas pilihan sendiri, pekerjaan dalam kendali sendiri dan bekerja atau melakukan kegiatan berdasarkan nilai-nilai diri sendiri. Ada hal yang menarik bahwa penghargaan verbal berupa ucapan yang baik yang merupakan penghargaan dan terimakasih akan menjadi bagian motivasi internal individu. Inilah power of Good Speech (kekuatan ucapan yang baik) yang tercantum dalam 5 syarat kerukunan.

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Ternyata pada dasarnya manusia sangatlah bermartabat, faktor materil seperti uang dan fasilitas hidup lain (faktor motivasi ekternal) jika terus menerus keberadaanya, bukan memotivasi melainkan membuat nyaman seseorang.Jika pemberianya kurang tepat dapat menghinakan diri (merasa diperbudak dan terjajah). Dengan demikian pernyataan, " saya akan rajin jika: sudah segalanya tersedia" cenderung tidak terbukti memotivasi seseorang untuk lebih produktif dan lebih bahagia. Ini juga sebagai jawaban kadang kekurangan/keterbatasan dan tumpukan masalah sering berbalik makna menjadi tantangan yang memotivasi orang berjuang lebih keras dan menikmati prosesnya.
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh