Mengenali Penyebab Kenakalan Remaja
Penyembab Kenakalan Remaja |
Kenakalan remaja
biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses
perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya.
Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan
fisik, psikis, danemosi yang begitu cepat. Secara psikologis,
kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan
baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.Sering kali didapati bahwa
ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkunyannya,
maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang
membuatnya merasa rendah diri dan sebagainya.
Mengatasi Kenakalan Remaja Adalah Menata Emosi
Mengatasi kenakalan
remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu.Emosi dan perasaan
mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarganya, orang tua, teman-teman,
maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.
Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis
yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang
berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Pertanyaan:
tugas siapa itu semua? Orang tua-kah? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan
masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya.Saudara-kah? Mereka juga punya masalah
sendiri, bahkan mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah? Atau siapa?
Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini,
disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu
mengurangi penyebab kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang
ada.Disinilah diperlukan penyamaan visi, persepsi dan dilakukanya kerjasama
yang baik dari seluruh lapisan masyarakat di lingkungannya.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa bentuk kenakalan seperti minum-minuman keras, tawuran,
narkoba, tindakan pencurian dan seks bebas, penyebabnya adalah remaja mengalami
kesulitan dalam berfikir secara rasional dan lebih didominasi oleh kehidupan emosinya.
Dalam menghadapi masalah cenderung tidak diselesaikan dengan cara yang rasional
melainkan mengedepan kanemosinya. Ketergantungan terhadap orang lain membuat polapikir
remaja menjadi berubah-ubah, pengaruh dari teman, pengaruh pergaulan, adanya kesempatan
dan waktu bersama teman sepergaulannya, solidaritas/kesetia kawanan, individu merasa
tersingkir atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua karena sibuk bekerja.
Akhirnya remaja
cenderung menikmati aktivitas di luar lingkungan keluarga karena suasana dirumah
tidak nyaman, didominasi oleh dorongan untuk mendapat kesenangan, kepercayaan diri
yang berlebih, memiliki sifat kekanak-kanakan, kurang mandiri dan cenderung memikirkan
diri sendiri, cenderung membesar-besarkan masalah, berprilaku agresif dan kadang
frustasi, emosional yang labil, memiliki sikap tertutup.
Kondisi perasaan
yang mudah terganggu dan merasa tidak aman, kesulitan dalam penyesuaian diri,
kehidupan emosional remaja menunjukan kurang matang dan kurang stabil, suasana hati
yang mudah tersinggung.Hubungan dengan keluarga kurang harmonis, cenderung tidak
mau dikendalikan oleh orang tuanya dan bahkan tidak suka diperintah. Akibatnya adalah
merasa sakit perut, sakit kepala dan terserang flu, fikiran tidak bisa konsentrasi
dan fokus, tidak bisa mengontrol diri kalau senang menjadi berlebih dan kalau sedih,
mikirnya juga berlebih.
Kondisi Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja
Sedangkan,
kondisi-kondisi yang bisa mempengaruhi kenakalan remaja adalah:
Pengaruh kawan
sepermainan.
Di kalangan remaja,
memiliki banyak kawan merupakan suatu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan,
makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki
teman di kalangan elite.Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak
pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat ataupun anak orang terpandang lainnya.
Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan siremaja
saja tetapi bahkan juga pada kedua orang tuanya.Orang tua juga senang dan bangga
kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut.Padahal,
kebanggaan ini adalah bersifat semu.Bahkan kalau tidak dapat dikendalikan,
pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu
pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila sianak akan berusaha
mengikuti tetapi tidak mempunyai modal atau orang tua tidak mampu memenuhinya,
maka anak akan menjadi frustasi. Apabila timbul frustasi, maka remaja akan melarikan
rasa kekecewaanya itu pada minum-minuman keras, narkoba, obat terlarang dan
lain sebagainya.
Pengaruh kawan
ini memang cukup besar, sebagaimana dalil di bawah ini :
مَثَلُ الجَلِيسِ
الصَّالِحِ وَالجَلِيسِ السَّوْءِ، كَمَثَلِ صَاحِبِ المِسْكِ وَكِيرِ الحَدَّادِ،
لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ المِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ، وَكِيرُ
الحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ، أَوْ ثَوْبَكَ، أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
* رواه البخاري
Artinya : Perumpamaan
teman duduk (teman bergaul) yang sholih dan teman duduk yang jelek sebagaimana gambaran
orang menjual minyak wangi dan ubupan pande besi, tidak melewatkan kepadamu
orang yang menjual minyak wangi, ada kalanya kamu membeli minyak wangi atau kamu
menjumpai mendapatkan baunya, dan ubupan pande besi akan membakar badanmu atau pakaianmu
atau kamu akan menjumpai bau yang tida kenak.”
الرَّجُلُ عَلَى
دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ * رواه أبو داود
Artinya : Tingkah
laku seseorang akan mengikuti tingkah laku kekasihnya atau temannya maka
(lihatlah) siapa yang akan dijadikan kekasih atau teman.”
Untuk menghindari
masalah kenakalan remaja yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman
bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan
sebagian tanggung jawab rumahtangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini
hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang
jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab
dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus
dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah
tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari.Mereka
dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan
teman baik.
Pendidikan
Memberikan pendidikan
yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orang tua kepada anak.Agar anak dapat
memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu.Selain itu,
perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelolah sekolah. Hal ini penting untuk
menjaga agar pendidikan islam yang diperoleh anak dirumah tidak kacau dengan
agama yang di ajarkan di sekolah.
Ketika anak telah
berusia 17 atau 18 tahun yang merupakan akhir masa remaja, anak akan mulai memilih
perguruan tinggi. Orang tua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan
si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan
dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua.Masih sering terjadi
di masyarakat, orang tua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya
memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tua. Pemaksaan ini tidak
jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian
anak yang berhasil mengikuti kehendak orang tuanya tersebut, tetapi tidak sedikit
pula yang kurang berhasil dan kemudian terjadi kekecewaan, frustasi dan akhirnya
tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama kawan-kawannya,
bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin menjadi salah satu pengguna
obat-obat terlarang.
Anak pasti juga
mempunyai hobi tertentu.Seperti yang telah disinggung di atas, biarkanlah anak memilih
jurusan sekolah yang sesuai dengan kesenangan ataupun bakat dan hobi si anak.Tetapi
bila anak tersebut tidak ingin bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah
pengertian kepadanya bahwa tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan pilihannya,
sedangkan hobi adalah kegiatan sampingan yang boleh dilakukan bila tugas utama telah
selesai dikerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar