Penjagaan Dari Pengaruh Syetan Dan Jin Terhadap Manusia

Penjagaan Dari Pengaruh Syetan Dan Jin  Terhadap Manusia

Iblis bersumpah di hadapan allah bahwa dia akan menjadikan hamba-hamba allah seperti dia, yakni sama-sama di neraka. Dia bersumpah akan menyesatkan, memberi angan-angan palsu, menyuruh berbuat sesuatu yang berakibat menjadi dosa dan masuk neraka. 

Pengaruh Setan Terhadap Manusia

Target yang ingin di capai ialah bagaimana seseorang itu menjadi kafir, ahli bid'ah, ahli maksiat, ahli berbuat dosa besar maupun dosa kecil, mengumbar syahwat, berbuat aniaya, bodoh, tidak mengetahui yang haq dan batal, rancu dan hukum, tidak bisa membedakan benar dan salah hingga ngawur dalam perbuatannya. Semua sifat jahat, berdusta menipu, merampas haq milik orang lain adalah menjadi wataknya. Dalam usahanya ini iblis tidak mau sendirian, tetapi dia mengerahkan anak keturunannya bersama jin dan syetan-syetan manusia yang mau diperalat. Dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi pengikutnya semakin banyak. Dia akan berusaha terus sampai hari kiamat.

Kita tentu ingat bahwa iblis yang kerajaanya ada di lautan telah meyebarkan syetan-syetan ke seluruh pelosok bumi untuk menyesatkan manusia. Di antara mereka adalah anak-anaknya yang benama :

1. Zalnabur yang menjadi penguasa pasar di seluruh dunia agar sistem perdagangan yang sesuai dengan syariah bergeser ke sistem perdagangan jahiliyah yang tidak memenuhi unsur kebenaran, keseimbangan, keadilan, kejujuran dan saling untung-menguntungkan.

2. Tsabar yang bertugas menimbulkan musibah-musibah di seluruh dunia. Sehingga banyak orang-orang yang karenanya menjadi lemah imannya, putus asa.

3. A'war anak iblis yang menyebarkan perzinaan di seluruh dunia. kita semua tahu bahwa perzinaan itu sudah menyebar di jalan-jalan di warung-warung di hotel-hotel di tempat-tempat hiburan di desa di kota bahkan di mana-mana.

4. Maswat yang bertugas menjadi provokator di seluruh dunia. dengan berita-berita bohong yang di sebarkannya bisa menimbulkan kerusuhan-kerusuhan bahkan peperangan yang sangat merugikan banyak orang dan kerusakan-kerusakan moral, fisik maupun mental serta harta benda kepemilikan.

5. Dasim itu perusak tatanan rumah tangga orang. banyak pasangan suami istri yang tadinya hidup rukun, damai menjadi berantakan, anak berpisah dari bapaknya atau ibunya hingga mereka hidup menderita lahir maupun batin dengan masa depan suram dan gelap. Iblis juga memberi tugas kepada syetan yang lain sesuai dengan bidangnya dan keperluannya. setiap segisegi kehidupan sudah di pasang petugasnya untuk mempengaruhi agar semua tatanan dari allah menjadi rusak dan manusianya sesat masuk neraka.

Tahapan Iblis, Jin, Syetan dalam Mempengaruhi Dan Menyesatkan Manusia

Iblis atau syetan selalu mengikuti jejak manusia dan dia tidak merasa puas kecuali kalau telah berhasil menyesatkan,  merusak dan mengumpulkan dalam golongannya, sehingga sama-sama menjadi makhluk yang merugi.

Tingkat pertama

Pertama kali yang di kehendaki iblis dari hamba allah adalah bagaimana supaya seseorang itu menjadi kafir, musyrik dan memusuhi allah dan rasulnya. Jika iblis berhasil maka seseorang tersebut dijadikan tentaranya, laskarnya dan pembantunya dalam menyesatkan manusia.

Tingkat kedua

Usaha iblis yang kedua adalah bagaimana seseorang itu melakukan bid’ah itu lebih disenangi oleh iblis daripada perbuatan fasik dan maksiat karena bahayanya langsung pada agama, ibadah, karena tidak ada tuntunan dari allah rasul.

وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ * رواه النسائى

Artinya : Jauhilah perkara baru ( dalam urusan ibadah ), karena tiap-tiap perkara baru ( dalam ibadah ) itu bid’ah dan tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap sesat itu di dalam neraka.

Bidah itu menyalahi dakwah ( ajakannya ) Nabi, melakukan bidah berarti mengajak menyalahi yang di bawa oleh rasulullah SAW, maka bidah itu pintu kekufuran dan pintu kemusyrikan.

Masih ada empat tinggkatan lagi tentang penyesatan iblis,jin, setan terhadap manusia insya allah akan kami tulis pada kesempatan berikutnya.