Moralitas Dasar Manusia

Moralitas dasar manusia

Moralitas dasar manusia - Dalam menelusuri lebih jauh tentang moral ini, setelah kita mengetahui hakekatnya maka kita menemukan bahwa moral itu terbagi dua yaitu : moralitas dasar manusia dan moralitas islam.
Pengertian Moralitas

Yang di maksud dengan moralitas dasar manusia adalah segala sifat yang menjadi dasar moralitas manusia mencakup segala sifat yang diperlukan untuk mencapai kemenangan dan keberhasilan manusia di dunia.
Sama saja apakah usaha dan kiprahnya itu untuk tujuan yang baik atau tidak, apakah dia beriman kepada allah, hari akhir, wahyu dan risalah atau tidak, apakah dia menghiasi diri dengan keberhasilan jiwa niat yang ikhlas dan amal sholeh atau tidak, apakah segala usaha dan perjuangannya dilatarbelakangi oleh tujuan yang bersih dan maksud yang suci atau dilatabelakangi oleh tujuan yang rendah dan maksud jangka pendek.
Siapa yang menghias diri dengan moralitas tersebut dan benar-benar memilikinya, dia akan melihat buah usahanya masak dalam waktu dekat, kesuksesan akan dating padanya laksana fajar subuh, dia akan menang dan mendahului orang-orang yang tidak berhias dengan moralitas tersebut atau orang-orang yang lebih kurang atau lebih sedikit moralnya daripada dia.
Hal itu tanpa memandang apakah dalam dadanya bercahaya dengan sinar iman atau tidak, apakah hidupnya baik atau tidak, apakah usahanya dilatarbelakangi oleh kebaikan atau keburukan. Sesungguhnya manusia mukmin atau kafir, sholeh atau thaleh ( lawan daripada sholeh ) tidak akan mendapat kesuksesan dan kemenangan di atas bumi ini kecuali jika dia memiliki kemauan, cita-cita, kepeloporan, kesabaran, keteguhan hati, ketelitian, ketabahan, perhatian, keberanian, kegesitan, ketegasan, kekuatan, kecintaan pada tujuan dan siap mengorbankan segalanya untuk mencapai tujuan tersebut, tahu resiko, kemampuan bekerja dengan teratur, tahu kewajiban, bertanggung jawab, kemampuan menilai situasi yang berbeda dan berbuat tepat menurut perubahan situasi, kemampuan mengatur urusan dalam keadaan bagaimanapun, kemampuan menguasai perasaan, mengendalikan keinginan dan pertentangan-pertentangan jiwanya. Dia juga harus mampu menarik perhatian orang banyak, mengambil hati mereka, merebut simpatinya dan tahu memanfaatkan tenaga mereka bila diperlukan. Kemudian dia mesti juga menghias diri walau hanya selintas dengan beberapa sifat mulia lainnya yang merupakan kekuatan dan tiang kesuksesan serta memberikan kepadanya ketenangan dan kepercayaan diri dalam kehidupan di dunia ini, seperti : sifat kebapakan, pemurah, lemah lembut, tolong menolong, lapang hati, mempunyai pandangan jauh ke depan, benar, amanah, suci dari kekejian, menepati janji, stabil, beradab, bersih, kuat jiwa pikiran. Inilah beberapa sifat yang apabila dimiliki oleh sebagian umat, niscahya akan menjadi kekayaan dan modal yang besar bagi mereka, kekayaan yang berperan membuat umat menjadi kuat dan berwibawa.
Hanya saja kekayaan ini secara nyata belum dapat memberikan kekuatan yang besar dan menentukan bagi umat jika tidak dibantu/dipacu oleh beberapa hal lain, seperti :
1.    Ada kesepakatan bersama semua atau sebagian besar umat atas tujuan bersama dan mendahulukannya daripada tujuan pribadi, bahkan hendaknya lebih di utamakan daripada jiwa, harta dan anak-anak mereka sendiri.
2.    Ada rasa kasih saying sesama umat yang dapat mereka nikmati bersama.
3.    Tolong-menolong dan dukung mendukung dalam berbuat kebajikan dan kebaikan.
4.    Paling kuran para umat bersedia mengorbankan harta dan jiwa mereka bila di perlukan.
5.    Mereka dapat membedakan mana pemimpin yang benar dan mana yang menyesatkan.
6.    Mereka tidak memikul beban pemimpin kecuali ke pundak orang-orang yang cocok memikulnya.
7.    Para pemimpin harus mempunyai sifat ikhlas, cakap mengatur dan sifat ikhlas, cakap mengatur dan sifat-sifat lain yang di perlukan oleh pemimpin.
8.    Umat mengetahui bagaimana seharusnya taat dan percaya pada pimpinan serta tahu bagaimana menjadikan semua sarana, kemampuan berpikir, tenaga dan harta benda mereka di bawah pengawasan para pemimpin tersebut.
9.    Mereka semua harus tahu bahwa tidak boleh mengembangkan sesuatu yang dapat mengancam eksistensi umat dan menghambat kesuksesan bersama.
Jika kita mempunyai tujuan yang baik dan suci, maka yang kita perlukan senjata dari besi, bukan senjata kayu yang dimakan rayap, yang tidak dapat dipukulan walaupun pukulan ringan.
Inilah yang di isyaratkan oleh nabi Muhammad SAW :

Artinya : kalian dapati orang-orang terbaik di antara mereka di masa jahiliyah itulah yang terbaik di masa islam jika mereka faham.
Artinya orang yang jadi permata berharga di masa jahiliyah setelah masuk islam dan faham trenyata mereka banyak memberikan manfaat pada islam dan terbukti mereka mampu menyelesaikan segala urusan dengan baik, bedanya hanyalah di masa jahiliyah segala kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki digunakan untuk kejahatan dan kemaksiatan, tetapi di masa islam kekuatan diarahkan kepada jalan kebenaran dan kebaikan.
Sementara itu orang-orang yang menjadi sampah dan ampas masyarakat, tidak dapat diharapkan bermanfaat, baik masa jahiliyah maupun masa islam.
Salah satu factor yang menyebabkan rasulullah SAW berhasil mencapai kemenangan yang gemilang-gemilang di jazirah arab dalam waktu singkat merasakan kekuatan dan pengaruhnya adalah karena rasulullah SAW berhasil menggembleng dan mengarahkan orang-orang yang tangguh, mempunyai kepribadian dan karakter yang kuat, hingga mereka terbentuk menjadi sebuah kekuatan yang hebat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Bersyukur

Tri Sukses Generus LDII

Perjalanan Ibadah Tawaf dan Umroh