Nyobain Sayur Gabus Pucung Nyok
Nuansaonline dot net, SEKRETARIS Redaksi, Eko Mugianto, kirim SMS, isinya, bahwa Rapat Redaksi memutuskan, untuk Liputan Daerah edisi Oktober 2012 ke Kota Bekasi. “Hah…! Bekasi? Ada apa di Bekasi?” tanyaku. Tadinya saya berharap kali ini saya ditugasi meliput ke tempat-tempat yang jauh dari Jakarta, misalnya ke Sulawsi, Kalimantan, Papua, Ambon, atau di mana lah yang penting jauh. “Ada sayur gabung pucung, Mas. Uenak…,” balas Eko.
Makanan apaan tuh?.
Sayur gabus pucung adalah kuliner khas Bekasi. Kuahnya hitam, kental dan rasanya begitu kaya: asam, manis, pedas dan asin—semua jadi satu. Bila di warung, biasanya, pembeli tinggal memilih bagian tubuh mana yang disukai. “Harganya tidak terlalu mahal kok, satu porsi tidak sampai seratus ribu rupiah.” Halah…!
Membuat sayur gabus hampir mirip membuat rawon khas Jawa Timur. Bahan yang dibutuhkan tidak jauh beda, seperti menggunakan bumbu buah pucung atau keluwek. Perbedaan mencolok hanya pada bahan pokok. Kalau rawon pakai daging, sayur gabus pucung pakai ikan gabus.
Cara membuat sayur ini juga tidak terlalu sulit. Ikan gabus, setelah dipotong-potong, dilumuri bumbu lalu digoreng. Kuah diramu secara terpisah. Beberapa bahan bumbu seperti daun salam, lengkuas, daun jeruk dan tomat, ditumis hingga harum. Jika kuah sudah siap, ikan gabus goreng bisa dimasukkan lalu diaduk rata.
Warna kehitaman pada kuah sayur gabus pucung adalah efek buah pucung. Orang Jawa biasa menyebut keluwek untuk pucung. Buah keluwek berukuran lonjong dan berkulit keras. Di balik kulit tersimpan daging buah berwarna cokelat kehitaman. Daging keluwek itulah yang membuat khas sayur gabus.
Meski mudah dibikin, untuk mendapatkan ikan gabus sekarang agak sulit. Jangankan di supermarket, di pasar tradisional saja tidak menentu kehadirannya. Hal ini, disebabkan ikan gabus hanya ditemui di sungai atau di rawa-rawa. Jarang ada orang yang membudidayakan ikan ini. Itu sebabnya, meski menjadi masakan khas warga Bekasi, sayur gabus pucung jarang ditemui di hajatan khitan atau pernikahan.
“Sayur gabus pucung menjadi makanan ekslusif khas daerah, hanya disajikan pada acara-acara penting keluarga saja. Dalam kehidupan masyarakat Betawi, ada yang namanya tradisi nyorong. Yang disorong adalah ikan gabus oleh anak kepada orangtua atau mertua. Dilakukan saat menjelang puasa atau takbir lebaran” kata seorang teman.
Di Bekasi, ada beberapa warung terkenal menjual sayur gabus pucung seperti warung gabus Bu Lukman di depan GOR Bekasi, di samping mesjid Al Barkah Alun-alun Bekasi, di samping SD Bani Saleh jalan Kartini dan di Jalan Pahlawan. Barangkali, selain di tempat itu juga ada mengingat tingkat kelarisannya yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar