Menggaet Konsumen Loyal dengan Arisan
Penjualan motor dengan sistem mulai tanpa uang muka, bunga ringan dan sebagainya. Setelah dihitung dengan segala cara nilai akhirnya tetap besar.
Selain dengan cara di atas, ada fenomena menarik di dunia bisnis sepeda motor yang perlu dicermati saat ini, yaitu arisan motor. Fenomena ini seperti sebuah tren yang ada di masyarakat semenjak beberapa tahun terakhir. Bentuk arisan motor ini memang bervariasi. Arisan tersebut ada yang dibentuk secara perorangan atau sekumpulan individu yang belum mempunyai ikatan sosial sebelumnya, arisan yang keanggotaannya berdasarkan usaha bersama yang telah ada, sampai dengan arisan motor yang diselenggarakan oleh dealer resmi.
Selain dengan cara di atas, ada fenomena menarik di dunia bisnis sepeda motor yang perlu dicermati saat ini, yaitu arisan motor. Fenomena ini seperti sebuah tren yang ada di masyarakat semenjak beberapa tahun terakhir. Bentuk arisan motor ini memang bervariasi. Arisan tersebut ada yang dibentuk secara perorangan atau sekumpulan individu yang belum mempunyai ikatan sosial sebelumnya, arisan yang keanggotaannya berdasarkan usaha bersama yang telah ada, sampai dengan arisan motor yang diselenggarakan oleh dealer resmi.
Dari berbagai jenis yang ada, agaknya ada satu tujuan yang sama dari pembentukan sejak awal, yaitu bahwa anggotanya bisa mendapatkan sepeda motor dengan mencicil uang per bulan dengan jumlah tertentu yang sama, seperti halnya membayar arisan. Secara hitung-hitungan harga itu dianggap menjadi lebih murah dibanding membeli motor secara perorangan langsung ke dealer motor, baik secara kredit atau tunai.
Arinda Motor yang berkantor di Jl. Jend Sudirman No. 100 Sidareja Cilacap, merupakan salah satu dealer yang menggaet konsumen dengan cara seperti di atas. Untuk pasar di Sidareja saja, menurut pemiliknya Musliman, ada 30 grup arisan yang tiap grup memiliki 100 anggota. “Ini berarti saya mempunyai konsumen 3000 konsumen loyal. Jika tiap grup per bulan mengeluarkan 2 motor saja, berarti saya dapat menjual motor minimal 60 buah per bulan,” ujar pria kelahiran Sidareja 16 Juni 1973.
Cara seperti ini, ujar Musliman, dilakukan sejak 2004 untuk memenuhi kebutuhan sepeda motor yang terus meningkat dari waktu ke waktu. “Kami telah merancang program untuk memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki sepeda motor. Dengan cara arisan ini perolehan motor bagi peserta didapat secara berurutan dengan sistem lelang setiap bulannya. Dijelaskan, untuk menjadi peserta arisan syaratnya sangat mudah. Calon peserta cukup menyerahkan fotokopi KTP dan Kartu Keluarga berikut setoran Rp 100 ribu per bulan. Atau cukup menyisihkan Rp 4 ribu per hari,” kata ayah empat anak ini..
Ditegaskan, penyelenggaraan arisan ini sangat terjamin keamanannya karena langsung diselenggarakan oleh Arinda Motor, bukan pihak ketiga, seperti arisan umumnya. Pelaksanaannya pun sangat menyenangkan, karena seluruh peserta dapat bergabung dengan relasi bisnis yang ada di semua kelompok arisan, untuk mengembangkan usaha yang dimiliki masing-masing peserta.
Sebelum menggeluti bisnis ini, Musliman adalah seorang pedagang sayur di Pasar Limbangan Cilacap. Dari pengamatannya sehari-hari, ternyata para pedagang di pasar tersebut sangat membutuhkan alat transportasi sepeda motor.
“Di pasar Limbangan banyak orang yang butuh motor tapi tidak mampu membeli. Melihat itu saya membuat rumusan arisan motor. Dengan mencicil per bulan Rp 150.000,- atau Rp 5.000,- per hari ternyata peminatnya banyak sekali,” tutur Musliman. Sejak itu suami dari Hj. Tri Marwati ini mulai serius menekuni bisnis ini.
Sekarang, setelah sekian tahun berjalan, Musliman telah mempunyai tidak kurang 25 karyawan. Selain arisan motor kini pengusaha muda ini juga mulai merambah ke arisan mobil. Dalam waktu dekat dia juga ingin membuka apotik dan toko emas di Cilacap. “Kalau ingin maju, kita jangan hanya tergantung pada satu usaha. Sehingga kalau usaha yang satu lesu yang lain masih bisa tetap eksis,” ujarnya optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar