Pengertian Ridha Kepada Allah
Mencari Ridha Allah |
Seorang wanita menceritakan keadaan suaminya seperti ini “
saya mencintai suami saya dan diapun menyanyangi saya, tetapi ada satu hal yang membuat bathin saya prihatin yaitu
bahwa dia kurang disiplin dalam mengerjakan shalat”. Seringkali sudah lewat tengah
malam dengan susah payahnya saya harus membangunkan dia untuk sholat isya.
Kalau tidak saya bangunkan, jangan-jangan sholat isya’nya digabung sama subuh.
Apabila saya ingatkan agar shalat isya’ dulu sebelum tidur, alasannya capek
pulang kerja. Seringkali dia shalat shubuh setelah matahari terang. Sewaktu
saya bangunkan di waktu subuh alasannya masih ngantuk.
Ibu ini mengadukan permasalahan suaminya tentu tidak ingin
berniat menjatuhkan suaminya, tapi justru sebagai salah satu bukti kasih saying
seorang isteri kepada suaminya, cinta yang tulus, lahir dan bathin.
Kita tentu ingat dengan bacaan ini :
Artinya : saya ridha dengan Allah sebagai tuhan, islam
sebagai agama dan Muhammad shollalohu ‘alaihi wasalam sebagai utusan/rasul.
Dalam hadist yang meriwayatkan baccan tersebut di terangkan
bahwa beliau rasulullah bersabda: barang siapa yang membaca ( radhitu billahi
robba wa bil-islami diinaa wa bi-muhammadin rosulaa ) maka masuk sorgalah dia “.
Kok gampang sekali masuk sorga ? tentu saja yang beliau maksud
bukan hanya sekedar membaca dengan lisan, tetapi yang lebih penting adalah
menghayati bacaan tersebut dan mewujudkannya dalam perbuatan sehari-hari. Kalau
orang sudah menyatakan “ saya ridha dengan Allah sebagai tuhan” berarti apapun
yang di tentukan Allah maka dia akan menerima dan mentaatinya dengan senang
hati. Hatta dia di suruh sholat isya padahal dalam keadaan capek, atau disuruh
shalat shubuh dalam keadaan masih ngantuk, dia tetap akan mengerjakan sholat
tersebut pada waktunya dengan semangat dan penuh kesyukuran.
Kita terlahir didunia ini dalam keadaan tidak punya apa-apa
dan tidak tahu apa-apa. Sekarang kita punya macam-macam ilmu dan pengetahuan,
semua itu adalah semata-mata adalah pemberian dari Allah. Nikmat yang Allah
berikan kepada kita begitu banyaknya, sehingga kita tidak akan mampu untuk
menghitung satu-persatu. Lantas dimana kesyukuran kita kepada Allah kalau
disuruh shalat saja kok malas. Allah telah memberi kita waktu sehari semalam 24
jam, dan dari 24 jam itu Allah hanya menyuruh kita menyisihkan kurang lebih 30
menit untuk shalat. Kalau kita beralasan capek atau masih ngantuk, bukankah
masih 23 jam lagi yang bisa kita gunakan ?
Coba kita renungkan, bagaimana kalau Allah menilai kita
sebagai hamba yang tidak bersyukur kemudian Dia mencabut segala kenikmatan yang
ada pada kita ? toh Dia maha kuasa untuk berbuat seperti itu. Jangankan hanya
mengambil harta atau kesehatan kita, sedangkan nyawa kita pun bisa ada pada
genggaman-Nya.
Jadi dengan bacaan ( Rodhitu billahi robba wa bi-islami
dinaa wa bi-muhammadin rasulaa ) tadi, rasulullah mengajarkan kepada kita agar
kita taat kepada Allah dengan rasa ridha kepada allah ( commitment ) bukan hanya sekedar taat
( compliance ) tapi tidak disertai dengan keridhaan.
Pada praktiknya orang yang taat kepada Allah dengan ridha
akan berbeda dengan orang biasa. Orang biasa tahu ada peraturan Allah yang
harus di kerjakan dan larangan yang harus di jauhi sejauh-jauhnya. Orang yang ridha
punya keyakinan bahwa di balilk semua perintah Allah itu mesti terdapat
kemanfaatan, dan bahwa dibalik semua larangan Allah itu mesti terdapat bahaya. Maka
dia akan mengamalkan peraturan Allah itu dengan senang hati, karena dia merasa
bahwa dia beribadah itu bukan untuk kepentingan Allah ( andaikan manusia sak
jagat ini kufur semua, toh Allah tetap maha agung ), tapi dia beribadah untuk
kebahagiaan dia sendiri dan keluarganya, di dunia maupun di akherat kelak
nantinya.
Orang biasa akan mengerjakan shalat hanya untuk menggugurkan
suatu beban kewajiban, sehingga mengerjakannyapun sudah mepet di akhir waktu. Kalau
orang yang ridha, dia akan mengatakan “ sudah saatnya saya sholat, saya ingin
beraudiensi kepada Allah, saya ingin menyatakan kesyukuran kepada Allah, saya
ingin berdoa kepada Allah”. Maka diantara doanya bisa jadi adalah : “ Ya Allah,
shalat saya ini, juga semua ibadah saya, malah hidup dan mati saya sekalipun,
tiada lain adalah untuk mencari keridhaan-Mu. Maka berikan kebahagiaan kepada
saya dan keluarga saya di dunia ini maupun di akherat kelak, dan jauhkanlah
kami dari segala penderitaan dan adzab neraka”.
Jadi mari kita renungkan dan hayati salah satu bacaan rutin
kita ( rodhitu billahi robba wa bil-islami diinaa wa bi-muhammadin rosuulaa ),
dan mari kita wujudkan dalam perbuatan kita sehari-hari dengan mentaati segala
peraturan Allah dan rasul-Nya dengan hati ridha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar