Jumat, 06 September 2013

Belajar Ekonomi Jepang Saat Ini

Belajar Pengalaman Ekonomi Jepanag Saat Ini

Ekonomi Jepang
Ekonomi Jepang saat ini - Meski negaranya berbentuk kekaisaran, demokrasi di jepang memungkinkan masyarakatnya berpartisipasi aktif dalam managemen pembangunan regional. inilah salah satu contoh paling nyata bentukan civil society. dimana rakyat menjadi mitra pemerintah mengembangkan potensi diri. Seperti halnya di Indonesia, unit otonami di jepang terdiri dari pemerintah daerah berupa prefecture atau propinsi dan kabupaten/kota. Keduanya menjadi komposisi dasar unit otonomi. Pemimpin pemerintah local, di pilih secara langsung oleh rakyat, seperti halnya anggota dewan perwakilan daerah.

Ada salah satu keberhasilan civil society yang menunjukan kemandirian ekonomi jepang. Program itu berupa “satu desa satu produk”. Mr. Morihiro Hiramatsu, gubernur propinsi Oita sejak 1979, yang mendorong gerakan “satu desa satu produk”. Masyarakat Oita, yang pertama kali mengambil inisiatif pengembangan di daerah mereka, yang kemudian di fasilitasi oleh pemerintah setempat.

Ada tiga prinsip dalam program “satu desa satu produk” , yakni pertama, memproduksi komoditas asli setempat tapi kompetitif dalam pasar global, kedua, untuk urusan produk, masyarakat mengambil inisiatif sendiri. Ketiga, kepemimpinan penting dalam mengambil keputusan dan pengembangan sumber daya manusia.
Konsep pokok “satu desa satu produk” antara lain :
1.       Mengidentifikasi sumberdaya lokal – semisal sumber daya alam dan sumber daya budaya yang potensial dikembangakan di daerah.
2.       Menambah nilai komoditas utama dengan keunikan produk budaya sebagai produk pelengkap.
3.       Membuat merek dagang regional yang kompetitif dengan pasar global. Dan produk yang di hasilkan mesti unik, asli, kreatif, dan inovasi dari masyarakat.
4.       Hanya membuat satu atau salah satu produk yang telah di produksi, yang dapat di jadikan kebanggaan suatu daerah.
5.       Kepemimpinan yang bagus merupakan faktor penting dalam beberapa kasus sukses. Pemimpin di butuhkan untuk berfikir kreatif dan member motifasi kepada masyarakat.
Untuk memfasilitasi inisiatif dan aspirasi rakyatnya, gubernur Hiramatsu dan pemerintah propinsi Oita, mengangkat beberapa asisten. Merekalah yang mempromosikan “satu desa satu produk” . menyebarkan informasi berbentuk contoh yang praktis membuat produk yang bagus. Acara itu dijadikan program televisi yang di sponsori oleh pemerintah. Setiap seminggu, stasiun televise menayangkan berita mengenai keberhasilan salah satu kota yang memiliki program “satu desa satu produk”.
Untuk mendukung pengembangan produk dan masalah produksi, pemerintah propinsi mendirikan institusi penelitian dan asisten tekhnik di daerah. Mereka mengajarkan bagaimana proses pengolahan dan produksi agricultural, perikanan, dan industrial. Institut-institut itu di dukung laboratorium tekhnologi pemrosesan, yang berguna pula untuk mengembangkan desain dan produk.
Gubernur dan pemerintah propinsi menyediakan asisten marketing, untuk mempromosikan produk local. Kepedulian yang nyata dari pemerintah diwujudkan dengan membentuk event organizer. Salah satu hasil kerja mereka adalah pameran Oita. Perhelatan itu telah di laksanakan beberapa kali untuk mempromosikan produk-produk local dan tourisme di Tokyo. Selain itu pemerintah propinsi Oita memfasilitasi kerjasama “satu desa satu produk” dengan investor local, yang setengahnya adalah pengusaha Tokyo. Mereka ikut pula memasarkan produk local. Hingga juni 2005, 295 produk telah dikembangkan. Lebih dari 133 produk telah menyumbangkan 100 milyar yen per tahun. Total nilai penjualan yang telah mencapai sekitar 130 triliun yen.
Dalam masyarakat sipil, inisiatif memang kerap tumbuh dari masyarakat Itu sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi dan ikut berfikir mengembangkannya. Sebenarnya industri berbasis rumah tangga dalam skala menengah, telah ada di Indonesia. Namun karena kepentingan modal, kekuasaan dan konglomerasi serta primodialisme, usaha-usaha kecil itu tergusur. Bila demikian kapan negeri ini bisa makmur, coba belajar dari orang-orang Dai Nipon itu.

Tidak ada komentar:

Dialog Antar Umat Beragama Tangkal Perpecahan Anak Bangsa

 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah terus membangun dialog, silaturahim kebangsaan dan penguatan kerukunan umat beragama untuk...